web analytics
Home » Blog » Belajar Pemulihan Melalui Nilai-Nilai Agroekologi di Pasar Garasi Pemulihan
Belajar Pemulihan Melalui Nilai-Nilai Agroekologi di Pasar Garasi Pemulihan

Belajar Pemulihan Melalui Nilai-Nilai Agroekologi di Pasar Garasi Pemulihan

Wilayah-wilayah yang terdampak proyek ekstraktivisme seperti pertambangan, logging, dan perkebunan besar menghadapi ancaman nyata terhadap ruang hidup mereka. Proyek-proyek yang rakus lahan, boros air, dan kaya limbah ini tidak hanya menghancurkan lingkungan tetapi juga merusak ekonomi lokal serta kesehatan masyarakat. Meskipun demikian, masyarakat di wilayah-wilayah tersebut tidak tinggal diam. Mereka tetap merawat ekonomi berkelanjutan meskipun berada di tengah ancaman dan perusakan lingkungan yang terus berlangsung.

 

Ironisnya, wilayah-wilayah ini sering kali menjadi penghasil utama bahan-bahan ekstraksi, seperti batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik, yang kemudian dikonsumsi oleh penduduk kota di Indonesia dan negara-negara pengimpor. Wilayah-wilayah ekstraksi ini biasanya berada di tempat terpencil dan jarang menjadi sorotan media, membuat perjuangan mereka tidak terdengar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuka hubungan solidaritas dengan masyarakat yang berjuang memulihkan tanah mereka.

 

Pasar Garasi Pemulihan: Ruang Solidaritas dan Pertukaran Pengetahuan

Dalam semangat solidaritas, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menggagas Pasar Garasi Pemulihan, sebuah ruang “pertemuan” yang mempertemukan wilayah-wilayah ekstraksi dengan konsumen perkotaan. Pasar ini merupakan wujud nyata dari pasar solidaritas yang menghubungkan konsumen dengan produk-produk dari komunitas yang sedang berjuang memulihkan ruang hidupnya. Dengan menggunakan lensa kritis terhadap ekstraktivisme dan mengedepankan ekonomi solidaritas, Pasar Garasi Pemulihan memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan serta praktik-praktik ekonomi berkelanjutan antara desa dan kota.


Pasar Garasi Pemulihan menjadi ruang bertemunya jejaring komunitas dengan publik perkotaan, terutama dari wilayah yang sedang berjuang memulihkan lingkungan hidup mereka. Dalam lapak Pasar Garasi, komunitas-komunitas ini menjual produk-produk hasil kerja keras mereka, mulai dari makanan, kerajinan tangan, hingga sayur mayur dan buah-buahan organik yang diproduksi secara mandiri. Produk-produk yang dijual bukan hanya sekadar barang, melainkan simbol ketahanan dan keberlanjutan yang terus dijaga oleh komunitas-komunitas di tengah ancaman ekstraktivisme.


Selain lapak, Pasar Garasi Pemulihan juga menjadi ajang pemutaran film dan video bertema lingkungan, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi santai bersama komunitas dan pengunjung. Kegiatan ini memberikan ruang bagi setiap orang untuk memahami lebih dalam tentang perjuangan pemulihan yang dilakukan oleh komunitas-komunitas tersebut. Lebih dari itu, forum diskusi antara komunitas dan publik turut digelar, menjadi tempat berbagi pengalaman dan strategi dalam melawan ekstraktivisme serta menjaga keberlanjutan ruang hidup.


Salah satu bentuk solidaritas yang menarik dalam Pasar Garasi adalah Arisan Bibit/Benih, di mana peserta saling bertukar bibit tanaman lokal. Kegiatan ini tidak hanya mendukung keberlanjutan produksi pangan mandiri, tetapi juga memperkuat keterhubungan antara desa dan kota dalam menjaga ketahanan pangan.


Produk yang dijual di Pasar Garasi sangat beragam, mulai dari jasa hingga produk jadi. Makanan dan minuman yang dihasilkan oleh komunitas diolah dari bahan-bahan lokal dan organik, sementara kerajinan tangan merupakan karya kreatif dari pengrajin lokal. Sayur mayur dan buah-buahan segar yang dihasilkan oleh komunitas yang mempraktikkan agroekologi juga menjadi bagian dari produk unggulan yang dipasarkan.

Kolaborasi dengan Studio Tabeta dan Mama Aleta Fund


Dalam peluncuran perdananya, Pasar Garasi Pemulihan berkolaborasi dengan Studio Tabeta (Tanah Air Beta) dan Mama Aleta Fund (MAF). Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas jangkauan kampanye pemulihan dan mempertemukan komunitas yang aktif mengembangkan ruang produksi sandang dan pangan secara mandiri dan berkelanjutan. Lebih dari sekadar transaksi ekonomi, pasar ini menjadi ruang pertukaran informasi yang memperkuat jejaring komunitas yang terus berjuang memulihkan lingkungan mereka.


Pasar Garasi Pemulihan menyasar berbagai kelompok, termasuk masyarakat JABODETABEK yang ingin terlibat dalam ekonomi berkelanjutan dan mendukung produk-produk lokal. Selain itu, generasi muda, terutama mahasiswa dan mahasiswi se-JABODETABEK, juga diundang untuk belajar dan berkontribusi dalam gerakan pemulihan lingkungan ini. Jaringan komunitas dari berbagai wilayah yang berjuang melawan ekstraktivisme juga menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung keberlanjutan pasar ini.


Tujuan utama dari Pasar Garasi Pemulihan adalah mengembangkan ekonomi berdaya pulih melalui model produksi dan konsumsi yang berkelanjutan. Pasar ini juga menjadi ruang pertemuan dan pertukaran pengetahuan antara komunitas, di mana mereka bisa berbagi pengalaman dan praktik ekonomi solidaritas. Selain itu, Pasar Garasi juga bertujuan untuk menggalang dukungan logistik bagi situs-situs perlawanan melalui ekonomi solidaritas, memperkuat kemandirian komunitas di wilayah terdampak, dan terus mendorong semangat pemulihan lingkungan yang lestari.

Scroll to Top