web analytics
Home » MAF Meluncurkan 99 Rujukan tentang Perjuangan Mama Aleta dan Orang Mollo

MAF Meluncurkan 99 Rujukan tentang Perjuangan Mama Aleta dan Orang Mollo

(Jakarta, 8 Maret 2023) Lebih dari dua dekade, perjuangan Aleta Baun bersama orang Mollo menghentikan tambang marmer yang merusak batu ibu (nausus) di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, telah menginspirasi banyak orang. Pada 2017, Aleta Baun – pemenang Goldman Enviromental Priize Award 2013 mendirikan Mama Aleta Fund (MAF) dengan mendonasikan hadiah yang didapatnya sebagai dana abadi untuk mendukung perempuan-perempuan yang berjuang mempertahankan ruang hidup dan memulihkan alam di Indonesia Bagian Timur, termasuk Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Mulai awal 2023, MAF mulai mengkoleksi beragam rujukan yang terinspirasi perjuangan Aleta Baun dan orang Mollo sebagai langkah awal mengumpulkan semesta pengetahuan perempuan yang memimpin perjuangan menyelamatkan alam.

Saat peluncuran awal (soft launching) website MAF, sudah terkumpul sedikitnya 99 rujukan yang memuat dan membahas perjuangan Aleta Baun dan orang Mollo dalam bentuk video, artikel koran, dokumen website, tesis, skripsi dan jurnal yang terbit diantara 2005 hingga Januari 2023. Koleksi ini adalah gambaran awal semesta pengetahuan tentang perjuangan perempuan yang menyelamatkan alam sebagai bagian dari perjuangan perempuan pembela HAM di Indonesia. Pengalaman Aleta baun membuktikan bahwa perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak atas ruang hidup berlangsung secara bersamaan dengan perjuangan untuk diakui eksistensinya secara utuh, sangat jarang diperbincangkan. MAF menyerukan pengalaman dan pengetahuan perempuan mendapat perhatian lebih besar dan menjadi rujukan dalam dunia akademik dan pengambilan keputusan Negara.

Sebanyak 99 rujukan tentang perjuangan Aleta Baun dan Orang Mollo terkumpul dari 16 artikel koran, 5 buku, 15 e-book, 19 jurnal, 2 skripsi, 14 video, dan 28 dokumen website lengkap dengan sitasi menggunakan Harvard Referencing Style. Untuk sementara rujukan ini semata menyoroti perjuangan Aleta Baun, rujukan ini akan diperbanyak, bahkan diperluas kepada kepemimpinan perempuan lainnya di Indonesia.

MAF mencari para pejuang sosial-ekologis di Bagian Timur Indonesia yang membutuhkan dukungan. Secara bersamaan, MAF akan mengumpulkan cerita perjuangan para perempuan pembela HAM yang mempertahankan tanah, melawan perusakan alam dan melakukan pemulihan alam bersama komunitasnya.

Ke depan, MAF akan mengundang anak-anak muda Indonesia untuk terlibat aktif dalam pengumpulan informasi untuk mendapatkan inspirasi dan bertemu langsung dari para pemimpin perempuan pejuang tanah air. Mereka akan mendapatkan pengalaman dari tubuh pertama tentang pentingnya menautkan perlawanan kekerasan terhadap perempuan dan perusakan alam.

IdTahunTypeJudulAbstrak/ RingkasanSitasi
12023BukuAleta Ba’un, Seorang Perempuan Perjuangan Tanah AirMama Leta menempuh jalan terjal memimpin gerakan orang Molo. Bukan hanya karena ia mempelopori kerja perjuangan tanah-air yang beresiko tinggi, tapi juga karena ia adalah perempuan. Cerita perjuangan Mama Leta menunjukkan bahwa, status perempuan dalam perjuangan dapat berubah dan mengubah rute perjuangan. Cerita perjuangan Mama Aleta menunjukan bahwa perjuangan perempuan untuk mendapatkan hak atas tanah berlangsung secara bersamaan dengan perjuangan untuk diakui eksistensinya sebagai warga yang sejajar dengan kaum lelaki untuk sama-sama berpartisipasi dalam proses-proses perjuangan, serta pada gilirannya mendapatkan manfaat atas hasil perjuangan itu.Rachman, NF 2023, Aleta Ba’un, Seorang Perempuan Perjuangan Tanah Air, Layanan Pengetahuan Pandu Tanah Air, Indonesia
Lihat
22022JurnalDARI HUTAN KE POLITIK STUDI TERHADAP EKOFEMINISME ALETA BAUN DI MOLLO-NTTArtikel ini membahas model gerakan Aleta Baun dalam menolak pertambangan di Mollo, NTT dan kesinambungan perjuangannya di jalur politik. Gerakan Aleta menunjukkan perbedaan penting. Aksi penyelamatan lingkungan dan gerakan perempuan (ekofeminisme) yang dipimpinnya dilandasi dengan spirit kearifan lokal Timor. Dalam kearifan lokal Timor yang diyakini; batu, hutan, air, dan tanah bagaikan tubuh manusia (fatu, nasi, noel, afu amsan a‘fatif neu monit mansion). Tanah adalah ibarat daging, air ibarat darah, hutan ibarat urat nadi dan rambut, dan batu ibarat tulang. Narasi ini sangat kuat dalam menggerakkan perempuan di Mollo. Setelah berjuang 13 tahun dan berhasil mengusir korporasi tambang, Aleta terus mengorganisir perempuan dan masyarakat adat. Model gerakan yang bertahap, urgensi pengembangan komunitas adat, dan opsi politik formal, menjadi temuan yang berbeda dari studi-studi sebelumnya. Apa yang ditemukan dari kisah Aleta dapat dipertimbangkan sebagai model sukses bagi gerakan feminisme dan ekologi di mana pun di tingkat lokal. (Abstrak)Dalupe, B 2022, 'Dari Hutan ke Politik Studi Terhadap Ekofeminisme Aleta Baun di Mollo NTT' jurnal polinter FISIP UTA'45 Jakarta, vol 2 no 5 hal 31-51, dilihat 17 Januari 2023
Lihat
32022JurnalGerakan Sosial Ekofeminisme Melawan Penambangan Marmer di Gunung Mutis Nusa Tenggara TimurGerakan ekofeminisme bertujuan untuk mewujudkan perubahan sosial yang lebih baik dan memenuhi kepentingan rakyat. Salah satu gerakan sosial ekofeminisme adalah perlawanan perempuan dari timur yang tinggal di sekitar gunung mutis. Pada 2006, perempuan Mollo melakukan penolakan penambangan marmer di sekitar gunung mutis yang dilakukan dengan menenun di kawasan penambangan Gunung Mutis.Nagari, H 2022, 'Gerakan Sosial Ekofeminisme Melawan Penambangan Marmer di Gunung Mutis Nusa Tenggara Timur' International Journal of Damos, vol 2 hal 58-67, dilihat 17 Januari 2023
Lihat
42022websiteEkofeminisme dan Perjuangan Perempuan Menuntut Keadilan LingkunganEkofeminisme adalah salah satu cabang feminisme yang mengkaji relasi perempuan dan alam. Ekofeminisme bukan sekedar melihat perempuan sebagai penjaga alam tetapi lebih jauh merupakan cerminan untuk melihat apa sebenarnya krisis sosial ekologis yang terjadi sekarang dan kaitannya dengan apa yang dialami oleh perempuan. Contohnya perjuangan Aleta Baun di Molo Nusa Tenggara Timur (NTT), gerakan tolak reklamasi di Teluk Benoa Bali dan gerakan Ibu Bumi di Kendeng, Jawa Tengah.Chandra, W 2022, Ekofeminisme dan Perjuangan Perempuan Menuntut Keadilan Lingkungan, mongabay.co.id, dilihat 13 Januari 2023
Lihat
52022websiteAleta Baun, Pembicara Tema Reviving Culture for Rural Sustainability dalam World Culture Forum 2016Aleta Baun dijuluki sebagai Avatar Indonesia. Beliau memenangkan 2013 Goldman Environmental Prize untuk mengurusi ratusan warga desa setempat agar bisa damai dalam menduduki lokasi tambang marmer untuk menghentikan perusakan lahan hutan di gunung Mutis di pulau Timor.Wildan, M 2022, Aleta Baun, Pembicara Tema Reviving Culture for Rural Sustainability dalam World Culture Forum 2016, kemedikbud.go.id , dilihat 22 Januari 2023,
Lihat
62022JurnalMama Aleta Baun dari Mollo-NTT Memperjuangkan 5 Nilai Global untuk Transformasi Politik Indonesia yang Lebih BaikLima peranan terbaik Aleta Baun sebagai tokoh perempuan yaitu: tokoh lingkungan hidup,  tokoh wanita pejuang kesetaraan wanita-pria, tokoh kejujuran, tokoh solidaritas dalam keadilan dan tokoh pantang kekerasan. Mangkaka, B. 2022, 'Mama Aleta Baun dari Mollo-NTT Memperjuangkan 5 Nilai Global untuk Transformasi Politik Indonesia yang Lebih Baik', kompasiana.com, dilihat 11 Januari 2023,
Lihat
72022websiteMencari Pahlawan Nasional Lingkungan HidupGoldman Environmental Prize award adalah penghargaan paling bergengsi bagi pejuang lingkungan hidup di level akar rumput. Beberapa tokoh lingkungan di Indonesia pernah mendapatkan apresiasi dalam ajang bergengsi ini. Ada banyak sosok yang jarang terbaca publik tapi memiliki peran nyata di tingkat akar rumput. Pegiat lingkungan hidup umumnya berhadapan langsung dengan berbagai persoalan riil di masyarakat. Hal ini wajar, karena isu lingkungan beririsan dengan tata kelola dan berbagai kebijakan di Indonesia, mulai pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, politik, dan tentu saja ekonomi. Isu lingkungan pun terhubung langsung dengan industri yang cenderung berorientasi kapitalisme. Dalam beberapa sisi, persoalan ini berkaitan dengan persoalan di level internasional.Yenrizal, 2022, Mencari Pahlawan Nasional Lingkungan Hidup, mongabay.co.id, dilihat 13 Januari 2023,
Lihat
82022artikel koranLaunching Pesta Raya Flobamoratas, Aleta Baun : Bersahabat dengan Alam Berdaulat PanganAleta Baun mengatakan, krisis iklim banyak menimbulkan kerentanan yang pasti berdampak terhadap kaum perempuan dan terhadap petani yang sebenarnya setiap hari bekerja di kebun, di ladang di mana mereka selalu membutuhkan sumber-sumber penghidupan. "Ketika kita berbicara tentang perubahan iklim kita juga berbicara tentang diri kita, bagaimana kita melakukan sesuatu terhadap alam yang ada dan lingkungan dimana kita tinggal," ujar Aleta Baun.Uzurasi, M 2022, Launching Pesta Raya Flobamoratas, Aleta Baun : Bersahabat dengan Alam Berdaulat Pangan, tribunnews.com, 17 November, dilihat18 Januari 2023,
Lihat
92022artikel koranIstimewanya Kain Tenun Asal NTT, dari Filosofi hingga Warna“Kami ingin memperlihatkan kepada publik agar tenun yang dibuat perempuan pelosok di NTT bisa lebih dihargai dengan lebih baik lagi, dan semakin membanggakan bagi yang membeli dan memakainya.” , Aleta Baun, 2022.Austine, C 2022, Istimewanya Kain Tenun Asal NTT, dari Filosofi hingga Warna, kompas.com, 21 November, dilihat 18 Januari 2023,
Lihat
102022websitePerubahan Iklim, Antara Aksi dan Adaptasi Masyarakat NTTProgram Voices for Just Climate Action [VCA] fokus mendorong peningkatan kapasitas dan pembelajaran masyarakat sipil dan berbagai kelompok marjinal. Terutama mereka yang paling terdampak perubahan iklim agar memiliki ruang sipil yang inklusif. Diharapkan, mereka dapat berperan sebagai inovator, fasilitator, advokator, dan mitra strategis para pemangku kepentingan. Sehingga transisi iklim berkeadilan bersama dapat direalisasikan. Pemerintah Provinsi NTT memiliki target dan strategi terhadap adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Upaya peningkatan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan dilakukan melalui program Kampung Iklim [ProKlim].Rosary, E 2022, Perubahan Iklim, Antara Aksi dan Adaptasi Masyarakat NTT, mongabay.co.id, dilihat 13 Januari 2023
Lihat
112022artikel koranSiasat Bertahan Kala Iklim BerubahBerbagai siasat dilakukan untuk bertahan di tengah iklim yang berubah. Masyarakat diingatkan agar bergerak lewat berbagai aksi.Herin, FP 2022, Siasat Bertahan Kala Iklim Berubah, Kompas.id, 30 November, dilihat 12 Februari 2023,
Lihat
122022e-bookBermula dari Sepucuk SuratCerita Mama Aleta adalah kisah wong cilik yang tak mendapatkan pendidikan formal. Namun ketekunan mengantarkan ia menjadi pribadi yang kritis dan melek realitas sosial.Raharjo, T 2022, 'Bermula dari Sepucuk Surat' in Manusia Tanpa Sekolah, e-book, Bentang Pustaka. Yogyakarta, tersedia di
Lihat
132022e-bookBingkai Feminisme dalam Studi Antropologi Pembangunan dalam Buku Ajar Antroplogi Pembangunan dalam Bingkai Pluralisme dan Feminisme,Sejarah panjang diskriminasi terhadap perempuan membutuhkan perubahan untuk mendobrak budaya patriarki yang kukuh. Penggalian dan pemetaan nilai-nilai budaya tentang perempuan merupakan suatu kebutuhan uuntuk mengubah kondisi masyarakat yang bias gender. Perihal kehancuran ekologis, berbagai temuan menunjukan bahwa pandangan dan praktik antroposentris dan androsentris pada beberapa wilayah. Kasus perjuangan Mama Aleta Baun dan kawan-kawan di NTT menjadi contoh gerakan feminisme dan ekooologis yang saling memperkuat.Saptandari, P 2022, 'Bingkai Feminisme dalam Studi Antropologi Pembangunan' dalam Buku Ajar Antroplogi Pembangunan dalam Bingkai Pluralisme dan Feminisme, e-book, hh 25- 48, Airlangga University Press, Surabaya, tersedia di
Lihat
142022videoAleta Baun Bicara Soal Perjuangan Menolak Aktivitas Tambang,Mama Aleta Baun memberikan testimoni bagaimana perjuangannya mengorganisir masyarakat adat menolak hadirnya perusahaan tambang dari wilayahnya pada konsolidasi gerakan masyarakat sipil se-daratan Flores dan Lembata yang berlangsung di Desa Rendubutowe, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.Ebed de Rosary 2022, Aleta Baun Bicara Soal Perjuangan Menolak Aktivitas Tambang, video, 9 April, dilihat 15 Februari,
Lihat
152022videoAda Apa Nama Aleta Baun Di Sebut-Sebut Rocky GerungAleta Baun disebut-sebut seorang pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung. Dilansir dari sebuah video yang di unggah oleh akun tik tok milik pribadi Rocky Gerung menyebut-nyebut nama Aleta Baun saat dia membagikan materi kepada para mahasiswa. Dalam video tersebut nama Aleta Baun diambil sebagai salah satu contoh dari materi yang dibawakan Rocky Gerung. Menurut Rocky protes dari mama Aleta Baun itu menghasilkan dalil baru di dalam komunitas hukum bahwa protes perempuan itu betul-betul mewakili kepentingan lingkungan.Media Halaman8 2022, Ada Apa Nama Aleta Baun Di Sebut-Sebut Rocky Gerung, video, 3 Juni, dilihat 16 Februari 2023,
Lihat
162021SkripsiTELAAH PEMIKIRAN TOKOH EKOFEMINISME DARI KALANGAN PEREMPUAN SEBAGAI SUMBER NILAI SIKAP PEDULI LINGKUNGANMasalah dalam penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan nilai-nilai sikap peduli lingkungan yang terdapat pada tiga tokoh ekofeminisme dari kalangan perempuan melalui telaah pemikiran Vandana Shiva, Wangari Mathai, dan Aleta Baun, (2) mendeskripsikan apa yang melatarbelakangi terbentuknya sikap peduli lingkungan pada tokoh Vandana Shiva, Wangari Mathai, dan Aleta Baun sehingga sikap tersebut dapat dijadikan sebagai sumber nilai sikap peduli lingkungan dalam pembelajaran Biologi dan, (3) mengetahui bagaimana kerelevanan nilai-nilai sikap peduli lingkungan dari tiga tokoh perempuan ekofeminisme dalam pembelajaran Biologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, peneliti mencari dan mengumpulkan data melalui beberapa literatur buku, jurnal, dan artikel. Adapun langkah dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data dari buku, jurnal dan artikel, analisis data yang ditemukan, dan membuat simpulan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terdapat nilai sikap peduli lingkungan dalam pemikiran tokoh perempuan ekofeminisme yaitu : Vandana Shiva memiliki beberapa nilai sikap peduli lingkungan seperti tanggung jawab menjaga alam, kesadaran ekologis, kerja keras melestarikan alam, keadilan pada makhluk hidup, dan bijaksana menggunakan sumber daya alam. Wangari Mathai memiliki beberapa nilai sikap peduli lingkungan seperti kesadaran ekologis, tanggung jawab menjaga alam, dan kerja keras menjaga alam. Aleta Baun memiliki beberapa nilai sikap peduli lingkungan seperti kesadaran ekologis, tanggung jawab menjaga alam, dan kerja keras menjaga lingkungan dari kerusakan. (2) latar belakang terbentuknya nilai sikap peduli lingkungan pada tokoh perempuan ekofeminisme yaitu Vandana Shiva mendapatkan didikan dari kedua orangtuanya seorang aktivis lingkungan dan melihat terjadi kerusakan lingkungan berupa penebangan pohon. Wangari Mathai dilatar belakangi oleh pendidikan ilmu hayat dan melihat langsung keadaan lingkungan rusak akibat penebangan pohon, dan Aleta Baun ialah melihat langsung keadaan lingkungan iiirusak ditempat akibat penebangan pohon untuk membangun proyek penambangangan yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan. (3) terdapat relevansi antara nilai sikap peduli lingkungan yang dimiliki oleh tokoh perempuan ekofeminisme dengan pembelajaran Biologi. (Abstrak).Andriani, L 2021, 'Telaah Pemikiran Tokoh ekofeminisme dari Kalangan Perempuan sebagai Sumber Nilai Sikap Peduli Lingkungan', Skripsi, Layanan Perpustakaan UINRIL Referensi
Lihat
172021websiteTanah Ibu Kami; Perempuan sebagai Sosok Pionir PerlawananFilm yang merekam kisah-kisah perjuangan para perempuan yang berdiri di garda terdepan untuk mempertahankan apa yang dimilikinya, serta meneguhkan apa yang diyakininya, dengan berbagai cara, tak terkecuali dengan cara melawan. Tanah Ibu Kami bukan hanya menyuguhkan sebuah kisah yang dengan menontonnya menyulut rasa empati dan semangat berjuang. Ada empat nilai yang dimuat dalam film Tanah Ibu Kami : (1) Perempuan dan kesadarannya untuk melawan, (2) Perempuan memiliki peran penting dalam upaya mempertahankan keutuhan Alam, (3) Film Tanah Ibu Kami telah mematahkan stigma bahwa perempuan hanyalah makhluk yang pantas mengurus domestik saja, (4) Perempuan serta keunikannya dalam melakukan perlawananFauziah, A 2021, Tanah Ibu Kami; Perempuan sebagai Sosok Pionir Perlawanan, mubadalah.id, dilihat 18 Januari 2023,
Lihat
182021Artikel koranAbaikan Lingkungan, NTT Makin Akrab dengan Bencana dan KemiskinanKerusakan lingkungan di NTT dalam 20 tahun terakhir semakin menjadi. Kebakaran hutan dan penebangan liar setiap tahun tidak terkendali. Kekeringan ekstrem turut menyebabkan sumber-sumber mata air mengering hingga menyebabkan gagal panen. Pemerintah daerah diminta lebih berpihak llingkungan demi kesejahteraan rakyat. Aleta juga mengingatkan, Badai Seroja yang terjadi beberapa saat lalu sebenarnya peringatan bagi pejabat dan masyarakat untuk kembali ke alam, membangun pola hidup menyatu dengan alam dengan menjaga, memelihara, menanam, dan melindungi.Ama, K 2021, Abaikan Lingkungan, NTT Makin Akrab dengan Bencana dan Kemiskinan, kompas.id, 15 Agustus, dilihat 24 Januari 2024,
Lihat
192021BukuAleta Ba’un, Seorang Perempuan Perjuangan Tanah AirAleta Ba’un adalah satu perempuan dari desa Netpala, kecamatan Molo Utara telah menyelesaikan masalah statusnya sebagai perempuan dalam perjuangan agraria. Dia telah menjadi pemimpin gerakan orang-orang Molo mengusir PT. Timor Indah Marmer, dan perusahan pertambangan batu marmer lainnya, yang sebelumnya menguasai tempat suci orang-orang Meto. Ia dihadapkan oleh pertanyaan, gugatan, hingga cemoohan, bukan hanya karena ia mempelopori kerja perjuangan tanah-air yang beresiko tinggi, tapi juga karena ia adalah perempuan. Perjuangan Mama Aleta menginspirasikan penulis untuk bertanya tentang cara bagaimana pemimpin perempuan bisa tumbuh.Rachman, N 2021, Aleta Ba’un, Seorang Perempuan Perjuangan Tanah Air, Layanan Pengetahuan Pandu Tanah Air,
Lihat
202021Artikel koranMerawat Bangsa, Menggali Kisah PerempuanPerempuan dalam berita kerap berada dalam derita. Tetapi justru dalam penderitaan itu, perempuan semakin ditempa dan menjadi digdaya. Berikut kisah-kisah perempuan Indonesia yang berjuang atas nama demokrasi dan kemanusiaan. Salah satunya adalah kisah Aleta Baun yang memperjuangkan hak-hak adat Mollo yang dilanggar oleh pertambangan marmer di Gunung Mutis, NTT.Dewi, N 2021, Merawat Bangsa, Menggali Kisah Perempuan, kompas.id, 22 Desember, dilihat 12 Januari 2023,
Lihat
212021websiteAleta, Patmi & Parsiyem; Potret Perjuangan Perempuan Menyelamatkan & Memulihkan Tanah AirEksploitasi alam atas nama pembangunan justru melahirkan ketimpangan ekonomi dan sosial. Dalam situasi tanah air yang porak poranda karena perusakan alam atas nama pembangunan bagaimana pergulatan yang dialami perempuan? Pengalaman Aleta Baun menjadi salah satu rujukan dalam Kongres Perempuan Ulama Indonesia (KUPI). Kehadiran KUPI penting untuk melakukan "terobosan sosial" untuk mendorong perjuangan tanah air.Maemunah, S 2021, Aleta, Patmi & Parsiyem; Potret Perjuangan Perempuan Menyelamatkan & Memulihkan Tanah Air, kupipedia.id, dilihat 26 Januari 2023,
Lihat
222021websiteEnvironmental Hero: Aleta Baun Aleta Baun menyebarkan pesan bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dari alam. Ia mempelopori perjuangan ziarah dengan berjalan kaki dari satu desa terpencil ke desa lain, terkadang berjalan kaki hingga enam jam berturut-turut. Gerakan itu tumbuh dengan cepat hingga mencakup ratusan anggota. Perempuan menenun kain tradisional mereka sebagai protes terhadap pertambangan. Dalam pergantian peran yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pria mengurus tugas rumah tangga sementara para wanita memprotes pertambangan.Zoeller, C 2021, Environmental Hero: Aleta Baun, oneearth.org, dilihat 26 Januari 2023,
Lihat
232021JurnalResistensi Perempuan terhadap Kuasa di Balik Kasus Perampasan Ruang Hidup: Studi EkofeminismeHubungan manusia dan hubungan manusia dengan alam semesta penting untuk dipahami lebih lanjut, apalagi di era kapitalisme saat ini, pembahasan tentang tindakan manusia yang sangat salah dalam memahami hubungannya dengan alam semesta, melihat alam semesta (hasil bumi) hanya sebagai pemenuhan kebutuhan hidup. Sistem kapitalis yang menjadi cikal bakal adanya kondisi disekuilibrium global, dimana sistem kapitalis saat ini dengan praktiknya banyak perusahaan ekstraktif yang pada akhirnya menimbulkan banyak kerusakan di muka bumi. Lebih dari itu, maraknya perampasan tanah dan reklamasi pantai juga merupakan wajah dari sistem kapitalisme ekstraktif saat ini. Ruang hidup banyak orang telah dirampas hanya untuk kepentingan segelintir kelompok manusia saja, membuat komunitas subordinat tidak hanya diam melihat kondisi ini, banyak juga bentuk perlawanan sebagai cara untuk mempertahankan ruang hidupnya, terutama perempuan yang dalam ekofeminisme sangat penting dalam melakukan suatu bentuk perlawanan terhadap bentuk-bentuk kekerasan. perampasan ruang hidup. Kesadaran perempuan harus terus ditumbuhkan mengingat kejamnya sistem kapitalisme ekstraktif yang sangat menyedot masyarakat proletar dan khususnya perempuan. (Abstrak)Arni, N. and Nur, A., 2021. 'Resistensi Perempuan terhadap Kuasa di Balik Kasus Perampasan Ruang Hidup: Studi Ekofeminisme', Najwa: Jurnal Muslimah dan Studi Gender, 1(1), pp.60-72, dilihat 12 Februari 2023 <>
Lihat
242021JurnalCoded Feminisms in IndonesiaCitizen labs sering mengambil peran mempromosikan kesetaraan dan literasi teknologi di komunitas mereka. Kedua tujuan itu terkait dalam hal mengaktifkan kebebasan berbicara online dan offline. Metode Citizen labs Indonesia dibentuk oleh propaganda negara selama puluhan tahun dan perluasan kolonialisme. Citizen labs juga berakar kuat dalam sejarah Indonesia, yang menginformasikan bagaimana praktik media kritis ditanamkan. Berbagi keterampilan teknologi, menawarkan format untuk pemikiran kritis dan kreativitas dilakukan dalam sebuah bentuk kepedulian yang khusus, yang melindungi peserta melalui pengkodean. Tulisan ini fokus pada tiga generasi perintis Indonesia yang mendirikan Citizen labs feminis untuk berjuang melawan kekuatan hegemonik. Secara khusus menyelidiki akar dari Citizen labs feminis di organisasi akar rumput Gerwani. Dalam lingkup proyek penelitian berbasis seni, peneliti melakukan wawancara dengan para penyintas gerakan perempuan yang dihancurkan dan melakukan wawancara dengan penggagas serta anggota kolektif saat ini yang kemudian diterjemahkan ke dalam film dokumenter animasi.Reza, A & Wuschitz, S 2021,'Coded Feminisms in Indonesia', scienceopen.com, hh 235-246, <>
Lihat
252021e-bookTeologi Ekologi dari Empat Penjuru AnginDi Indonesia, perempuan-perempuan seperti Mama Aleta Baun dan Mama Yosepha Aloman merupakan contoh dari perwakilan-perwakilan alam, dalam interaksi masyarakat yang menyangkut alam. Buku ini mempresentasikan tantangan pemeliharaan lingkungan hidup seluas dunia dan di tanah air Indonesia dalam pandangan teologi ekologi.Singgih, EG 2021, 'Teologi Ekologi dari Empat Penjuru Angin' dalam Pengantar Teologi Ekologi, e-book, hh 149-150, PT Kanisius, Indonesia, tersedia di
Lihat
262021e-bookPeran Perempuan dalam Perubahan Iklim, dalam Women EmpowermentBuku ini mengulas tentang peran perempuan baik dari pandangan agama, kesetaraan gender, peran di bidang-bidang keilmuan dan sosial. Salah satunya tentang Mama Aleta Baun dan Masyarakat Adat Mollo yang menghentikan operasi tambang dengan melalukan protes sambil menenun. Melibatkan perempuan dalam mitigasi dan adaptasi untuk penanggulangan dampak perubahan iklim.Marditama, T, Solihah, C, Fitria, L, Sandanafu, S, Mayfana, S, Yekti, P, Andriyani, W, Aridhayandi, R, Komalasari, Y, & Wisnujati, NS, 2021, 'Peran Perempuan dalam Perubahan Iklim' dalam Women Empowerment, e-book, hh 33-45, Zahir Publishing, Indonesia, tersedia di
Lihat
272021videoMama Aleta Baun, Aktivis Lingkungan Dari Timur Indonesia - ROSIPerempuan adalah ibu bumi, yang memberi penghidupan bagi manusia begitupun lingkungan. Lingkungan akan memberi pengetahuan dan sebagai sumber konsumsi. Ketika alam rusak beban kerja perempuan meningkat, kdrt akan meningkat. Karena perempuan yg mengurus pangan keluarga, anak.KOMPASTV 2021, Mama Aleta Baun, Aktivis Lingkungan Dari Timur Indonesia - ROSI, VIDEO, 13 Maret, video, 13 Maret, dilihat 14 Februari,
Lihat
282021videoPOLEMIK GUNUNG MUTIS, TOKOH ADAT ALETA BAUN MENOLAK KERAS,Ada wacana untuk menurunkan Status Cagar Alam Gunung Mutis menjadi Taman Wisata Alam. Seorang tokoh adat di Kabupaten Timor Tengah Selatan, menolak keras terhadap upaya ini. Dia meminta jika pemerintah tidak mampu kelolah, maka kembalikan saja kepada masyarakat adat untuk mereka kelolah sendiri. Topik ini menjadi populer setelah beredarnya video pernyataan dalam rapat oleh Pak Ansy Lema, yang juga menolak keras upaya penurunan status Mutis tersebut.KODA bookstore 2021, POLEMIK GUNUNG MUTIS, TOKOH ADAT ALETA BAUN MENOLAK KERAS, video, 12 Desember, dilihat 15 Februari 2023,
Lihat
292020Artikel koranAlata Baun, Sukinah, Mariana: Perempuan Aktivis Gerakan Lingkungan IndonesiaSetidaknya, ada dua hal yang dapat membuat gerakan aktivis lingkungan perempuan efektif. Pertama, jejaring yang mereka miliki. Kedua, kreativitas dalam mengekspresikan kritik dan perlawanan mereka terhadap pembangunan.Alfirdaus, L 2020, Alata Baun, Sukinah, Mariana: Perempuan Aktivis Gerakan Lingkungan Indonesia, konde.co, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
302020Artikel koranFilm Our Mothers’ Land: Perempuan Pertahankan Hutan dan Tanah yang DirampasFilm Our Mothers’ Land Karya Febriana Firdaus, The Gecko Project dan Mongabay menyajikan beberapa cerita para perempuan yang menjadi pemimpin dalam gerakan melawan investor yang menjajah tanah tinggal mereka. Dalam film ini tergambar bagaimana perempuan memiliki peran penting dalam menjaga ekonomi dan alam. Beberapa kisah pejuang perempuan diceritakan dalam film ini salah satunya kisah para perempuan di Mollo, Nusa Tenggara Timur. Cerita dari Mollo nyaris serupa dengan Kartini Kendeng. Para perempuan ini telah berjuang selama puluhan tahun, pada akhir dekade 1990-an hingga 2000-an, mereka meninggalkan rumah dan tanah pertanian mereka untuk melawan perusahaan tambang yang dilindungi oleh polisi dan preman. Mereka melawan dengan menenun di Pegunungan Mollo. Bagi Aleta Baun, alam adalah tempat belajar yang utama. Perlakuan sewenang-wenang aparat dalam melindungi investor ini tak hanya meninggalkan luka fisik, tapi juga psikologis.Adriana, T 2020, Film Our Mothers’ Land: Perempuan Pertahankan Hutan dan Tanah yang Dirampas, konde.co, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
312020websiteInside the weaving protests of West Timor When miners descended on their sacred mountains, the Indigenous women of Mollo blocked their way.Di seluruh Indonesia, ratusan komunitas berkonflik dengan perusahaan yang ingin menguasai sumber daya mereka. Dalam beberapa kasus, perlawanan dipimpin oleh perempuan. Jurnalis Febriana Firdaus melakukan perjalanan ke seluruh negeri untuk bertemu dengan aktivis perempuan akar rumput dan menggali kisah di balik perjuangan mereka.Firdaus. F 2020, Inside the weaving protests of West Timor When miners descended on their sacred mountains, the Indigenous women of Mollo blocked their way, mongabay.com, dilihat 18 Januari 2023,
Lihat
322020JurnalEcofeminism and Enviromental Protection: A Legal PerspectivePerempuan adalah sosok yang sangat penting untuk menjamin pembangunan berkelanjutan. Tulisan ini membahas peran perempuan dalam perlindungan lingkungan dari perspektif ekofeminisme dan hukum. Penelitian ini merupakan penelitian hukum non-doktrinal dengan pendekatan socio-legal. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur, kemudian data yang telah diperoleh dianalisis secara kualitatif. Dari diskusi diketahui bahwa ekofeminisme sebagai pemikiran yang mengkritisi dominasi patriarki terhadap kontrol pengelolaan lingkungan telah berhasil mendorong gerakan perlindungan lingkungan oleh perempuan di berbagai negara. Perempuan adalah aktor kunci dalam menggunakan, mengelola dan melindungi sumber daya alam. Pelestarian lingkungan sangat erat kaitannya dengan peran perempuan. Dari perspektif hukum, ekofeminisme adalah upaya masyarakat untuk mencari keadilan sebagai tujuan utama hukum dan memastikan prinsip persamaan di hadapan hukum dalam memantau, melindungi, dan menikmati manfaat kelestarian lingkungan. (Abstrak)Bagun, BH 2020, 'Ecofeminism and Enviromental Protection', Jambe Law Journal, vol 3 no 1, hh 1-18, dilhat 6 Februari 2023
Lihat
332020JurnalWoman As The Guardian Of The Nature In Moana Movie 2016: An Ecofeminism StudyDominasi, peran, aksi, dan tindakan yang dilakukan perempuan terhadap laki-laki menjadi objek penelitian ini. Penelitian dilakukan untuk melihat seberapa besar peran perempuan dalam melindungi dan merawat alam. Selain itu, bagian lain seperti hubungan perempuan dengan alam juga dibahas dalam penelitian ini. Secara singkat, ditemukan bahwa sosok laki-laki digambarkan berbanding terbalik dengan fakta yang ada di dunia nyata, dimana biasanya sosok laki-laki mempunyai kekuatan untuk melindungi dan merawat alam. Akan tetapi, di film ini sosok seorang perempuan malah digambarkan sebagai karakter utama yang melindungi dan merawat alam. Selanjutnya, perempuan mendapat larangan dari ayahnya untuk pergi berlayar ke lautan demi menyelesaikan masalah yang sedang suku mereka hadapi. Perempuan tersebut, sebagai pemimpin yang baru, menggantikan ayahnya sang kepala suku, pada akhirnya tetap berlayar demi keselamatan pulau dan sukunya. Dalam peran tersebut, perempuan sebagai pemimpin sangat berani untuk menerima tantangan yang dihadapinya, sedangkan lelaki tidak. Untuk menjawab situasi dan perbandingan tersebut, digunakan teori Ecofeminism dari Greta Gaard (1993) dengan pertimbangan teori tersebut sejalan dengan pembuktian bahwa perempuan dengan alam mempunyai hubungan dan terikat satu sama lain. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman pada kajian sastra khususnya pada ranah Ecofeminism.Marpaung, JP 2020, Woman As The Guardian Of The Nature In Moana Movie 2016: An Ecofeminism Study, Skripsi Thesis, Universitas Airlangga, dilihat 7 Februari 2023 <>
Lihat
342020JurnalRelasi Perempuan dan Alam : Analisis Kerusakan Ekologi di NTT dalam Prespektif Ekofeminise Vandana Shiva,Tulisan ini berangkat dari upaya untuk menganalisis kerusakan ekologi yang terjadi di NTT dalam perspektif ekofeminisme Vandana Shiva. Dalam rangka demikian penelitian ini ditempuh dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berbasis kajian literatur. Dengan gagasan ekofeminisme Shiva, ditemukan bahwa kasus-kasus kerusakan ekologi yang terjadi di NTT menunjukan adanya model pembangunan yang timpang. Pembangunan di NTT yang berbasis proyek industrialisasi, penambangan serta pengembangan sektor pariwisata terkesan hanya terfokus untuk memperoleh keuntungan ekonomi sehingga mengabaikan kelestarian ekologi dan melanggengkan kekerasan atas perempuan. Kaum perempuan menjadi sosok yang paling merasakan dampak kerusakan ekologi karena perempuan memiliki relasi yang dekat dengan alam dan bergantung pada alam untuk menjaga kelangsungan kehidupan. Oleh karena itu, bagi Shiva penting membangun sebuah kesadaran ekologis dengan memulihkan nilai-nilai feminin yang ada di alam dan menata kehidupan dalam prinsip-prinsip feminin.Tanebeth, AS 2022,' Relasi Perempuan dan Alam : Analisis Kerusakan Ekologi di NTT dalam Prespektif Ekofeminise Vandana Shiva, Bachelor thesis, Universitas Kristen Duta Wacana, dilihat 9 Februari 2023 <>
Lihat
352020e-bookIntroducing Gender and Women's StudiesBuku ini memberikan tinjauan menyeluruh tentang isu-isu utama dan perdebatan dalam teori gender dan feminis. Salah satu perjuangan perempuan yang kurang dikenal, tetapi sama-sama menginspirasi adalah pemberontakan tenun yang dipimpin perempuan di Indonesia. Mama Aleta Baun dari Komunitas Molo di Timor, memimpin pekerjaan menenun di tambang marmer selama empat tahun, di mana laki-laki Molo mengurus pekerjaan rumah tangga.Richardson, D & Robinson, V 2020, Introducing Gender and Women's Studies, e-book, Bloomsbury Publishing, United Kingdom, tersedia di
Lihat
362020e-bookHerstory Perempuan Nusantara di tepi SejarahBuku ini hadir dengan harapan dapat menjadi salah satu penambal lubang peranan perempuan di Indonesia. Belum banyak yang mengangkat tokoh-tokoh perempuan. Padahal tak sedikit perempuan hebat yang berkontribusi terhadap Indonesia, bahkan jauh sebelum Negara Indonesia terbentuk. Salah satu tokoh pejuang perempuan di Indonesia adalah Aleta Baun. Aleta Baun adalah anak seorang kepala suku di Mollo di Timor Tengah Selatan, NTT. Hidupnya mulai berubah saat menjadi asisten rumah tangga Pator John Cambell Nelson dari Universitas Kupang dan belajar tentang lembaga swadaya masyarakat darinya. Pada 1995 saat upaca adat pembukaan tambang marmer di merasa kecewa dan menolak tambang. Kemudian dia mengorganisir gerakan menolak tambang dan menyasar mama-mama di Mollo untuk melawan. Membuat gerakan perlawanan terhadap korporasi bukan perkara mudah. Aleta mengorganisir dengan cara feminis yang anti kekerasan. Mereka berjuang selama belasan tahun hingga akhirnya tambang ditutup dan menghasilkan berbagai penghargaan kemanusiaan dan pelestarian lingkungan hidup. Perjuangan menolak tambang belum berhenti. ALeta mengajukan diri sebagai dewan legislatif untuk menyuarakan perempuan anti tambang dan mengorganisasi masyarakat adat untuk mencatat wilayah hutannya supaya tidak da lagi perusahaan yang semena-mena merampas hidup mereka.Magdalene, 2020, 'Aleta Baun', in Herstoryperempuan Nusantara di tepi Sejarah, e-book, pp 168-169, PT Elex Media Komputindo, Indonesia, tersedia di
Lihat
372019JurnalEksistensi Perempuan Suku Sasak dalam Pembangunan Berkelanjutan Di Bidang Ekowisata Desa Sembalun LawangKajian ini mencermati keterlibatan perempuan dalam mengelola pengembangan desa berbasis ekowisata, dimana selama ini perempuan sering diabaikan. Padahal perempuan memiliki hubungan dekat dan memahami lingkungan melalui aktivitas sehari-hari. Penelitian ini diharapkan dapat menggugah minat para ahli ilmu sosial dan lingkungan untuk melakukan studi serupa di kawasan ekowisata serta lingkungan pada umumnya. Kajian ini menggunakan pendekatan sosiologis dengan kajian gender dan ekofeminisme dengan metode penelitian kualitatif. Ekowisata di desa Sembalun Lawang adalah konsep yang memberikan peluang yang cukup baik bagi perempuan Sasak untuk dapat berkembang dan mampu mengaktualisasikan diri secara mandiri dan profesional.Ariani, D & Juraida, I 2019 'Eksistensi Perempuan Suku Sasak dalam Pembangunan Berkelanjutan Di Bidang Ekowisata Desa Sembalun Lawang', Community : Pengawas Dinamika Sosial, vol 5 no 2, hh 106 - 115, dilihat 7 Februari 2023
Lihat
382019websiteSoal Moratorium Tambang, Gubernur NTT Ditagih Janji Utamakan Pariwisata dan PertanianBerbagai pihak kecewa dengan SK Gubernur tentang moratorium tambang, termasuk Aleta Baun. Aleta menilai SK Gubernur itu bisa menjadi momentum menghentikan tambang yang hanya merusak lingkungan dan fokus memberdayakan masyarakat lewat pertanian. Gubernur dan Wagub NTT terpilih ditagih janjinya untuk menghentikan total pertambangan dan bakal memprioritaskan pariwisata dan pertanian.Rosary, E 2019, Soal Moratorium Tambang, Gubernur NTT Ditagih Janji Utamakan Pariwisata dan Pertanian, mongabay.co.id, dilihat 22 Januari 2023,
Lihat
392019website Aleta Baun: Kami Tidak Menjual Apa yang Tidak Bisa Kami BuatBagi Mama Aleta manusia harus memikirkan keselamatan ekologi karena keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup bergantung pada keberlangsungan ekologi. Bagi masyarakat Mollo, alam adalah kesatuan hidup yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain, jika satu bagian dari alam dicerabut maka keseimbangan terganggu. Padahal tanah, gunung, batu tidak bisa mereka ciptakan, sehingga mereka tidak akan menjualnya.Pratiwi, A 2019, Aleta Baun: Kami Tidak Menjual Apa yang Tidak Bisa Kami Buat, jurnalperempuan.org, dilihat 12 Januari 2023,
Lihat
402019JurnalProses dan dinamika gerakan rakyat :: Studi tentang gerakan sosial masyarakat adat Atoni Meto dalam menutup pertambangan marmer di Desa Netpala Kabupaten Timur Tengah Selatan Nusa Tenggara TimurGerakan sosial yang dilakukan masyarakat adat menjadi fenomena yang sejalan dengan demokrasi dan ketidakadilan pelaksanaannya. Eksploitasi sumber daya alam cenderung menimbulkan ketidakadilan tidak hanya pada tingkat ekonomi masyarakat tetapi juga hak untuk mengakses sumber daya alam. Hal tersebut menjadi dasar penyebab protes masyarakat diakhiri dengan gerakan sosial. Proyek Pertambangan sebagai program pembangunan yang masuk ke pedesaan menjadi salah satu penyebab terbatasnya akses masyarakat adat terhadap sumber daya alamnya. Kondisi ini dialami oleh masyarakat adat Atoni Meto yang sebagian besar tinggal di Kabupaten Timor Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Timor Tengah Selatan (TTS). Selanjutnya tesis ini memaparkan bagaimana proses dan dinamika gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat adat Atoni Meto. Penelitian ini dilakukan di desa Netpala, karena desa ini merupakan salah satu desa adat yang sedang menjalani proyek penambangan batu marmer. Sebenarnya, masalahnya karena proyek penambangan marmer dilakukan di Bukit Naususu dan Anjaf tempat biasanya masyarakat adat melakukan ritualnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat etnografi dengan perolehan data menggunakan snowball sampling. Informan diambil berdasarkan rekomendasi informan kunci. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Ibu Aleta Baun yang saya kenal pertama kali dari internet dan majalah. Untuk informan lain direkomendasikan oleh informan sebelumnya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tidak terstruktur dan mendalam serta observasi dimana peneliti tinggal dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari selama 3 bulan. Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa untuk pertama kalinya, gerakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat adat Atoni Meto diprakarsai oleh Amaf dari pemimpin masing-masing Suf. Suf adalah daerah yang didiami Klen tertentu. Kebangkitan Amaf menciptakan proses hegemoni dalam kehidupan masyarakat adat Atoni Meto. Aturan pemerintahan sendiri yang diambil alih oleh pemerintah desa dikilas balik. Kebangkitan pemerintahan mandiri Atoni Meto cenderung mendorong organisasi non-pemerintah baik lokal, PIAR, PIKUL, maupun nasional seperti AMAN, JATAM untuk bergabung dalam aksi kolektif. Isu yang diakomodasi tersebar luas. Namun, isu yang berkepanjangan tidak membuat kekacauan aksi kolektif mereka. Pasalnya, agen-agen gerakan sosial telah menciptakan isu kolektif menantang Hak Masyarakat Adat . Antagonisme terhadap pemerintah dan investor diciptakan untuk membuat garis pembatas antara pemerintah dan investor. Chain of equivalence tidak hanya menjadi basis kekuatan mereka untuk mengobarkan api setiap agen gerakan tetapi juga memperkuat solidaritas di antara mereka tanpa perbedaan identitas jenis kelamin, agama, ras, kebangsaan, profesi. (Abstrak)KRISTINAWATI, Titik, & Suharko, 2019, Proses dan dinamika gerakan rakyat :: Studi tentang gerakan sosial masyarakat adat Atoni Meto dalam menutup pertambangan marmer di Desa Netpala Kabupaten Timur Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur, dilihat 30 Januari 2023,
Lihat
412019JurnalPEREMPUAN PECINTA ALAM SEBAGAI WUJUD EKOFEMINISMETulisan ini berupaya menjelaskan peran perempuan pada organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Wanaprastha Dharma, dalam melakukan pelestarian alam. Pada umumnya kegiatan pecinta alam memiliki resiko tinggi dan menuntut kekuatan fisik yang besar, yang identik dimiliki oleh laki-laki. Namun anggota perempuan organisasi Mapala Wanaprastha Dharma mampu melakukan berbagai kegiatan pelestarian alam yang beresiko dengan kekuatan fisik yang memadai. Fenomena tersebut merupakan gambaran konsep ekofeminisme yang menekankan bahwa antara perempuan dan alam memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, baik oleh kondisi alam itu sendiri maupun oleh stereotipe tentang tubuh perempuan yang dianggap lebih lemah dari laki-laki. Anggota perempuan Mapala Wanaprastha Dharma secara struktural organisasi menempati posisi tinggi, antara lain sebagai ketua umum, sekretaris, maupun ketua pelaksana kegiatan. Melalui penjelasan dalam tulisan ini keterlibatan perempuan dalam pelestarian alam baik yang diimplementasikan secara langsung di lapangan, maupun tidak langsung yakni melalui perencanaan dan program kerja, menunjukan bahwa menjadi hal yang sulit untuk memisahkan perempuan dengan alam. (Abstrak)Mahadewi, N 2019, 'Perempuan Pecinta Alam sebagai Wujud Ekofeminis', Widya Sosiopolitika, vol 1 no1, hh 36-45, dilihat 2 Februari 2023
Lihat
422019JurnalDiskursus Teori Tentang Peran Perempuan dalam Konflik AgrariaHukum, selain sebagai dasar penyelenggaraan agraria nasional juga menjadi sumber konf lik agraria karena pengaturan yang tumpang tindih. Tulisan-tulisan akademik tentang konflik agraria tidak hanya menjelaskan tentang konf lik yang berlangsung, tetapi juga menuliskan narasi perempuan dalam konflik tersebut. Tulisan ini menggali wacana-wacana teori yang muncul dalam konflik agraria untuk menganalisisperan perempuan dalam konflik agraria. Data sekunder dalam tulisan ini diperoleh dari penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Wacana-wacana teori yang muncul dalam konflik agraria adalah teori hukum positif, teori politik hukum, teori realitas hukum, teori hukum alam, sociological jurispru-dence, pluralisme hukum, teori kearifan lokal, dan teori ekofeminisme. Teori yang menjelaskan peran perempuan dalam konflik agraria adalah teori ekofeminisme. Peran perempuan dalam konflik agraria adalah sebagai agen perubahan yang berperan secara aktif memperjuangkan pengelolaan agraria non-eksploitatif berdasarkan pengalaman masing-masing perempuan. (Abstrak)Pradhani, SI 2019, ' Diskursus Teori Tentang Peran Perempuan dalam Konflik Agraria' Bhumi, Jurnal Agraria dan Pertanahan, vol 5 no 1,hh 69-83, dilihat 7 Februari 2023
Lihat
432019e-bookHidden Narratives: The Struggle of Sumba Women in Saving Fresh WaterStudi ini menganalisis secara kritis agensi perempuan dalam memprotes perusahaan tambang emas di Sumba Tengah, Indonesia. Seperti daerah lain, kegiatan penambangan emas ditolak oleh penduduk asli. Narasi anti tambang banyak, tapi tidak merekam keterlibatan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode etnografi feminis postkolonial. Ketimpangan relasi kuasa menempatkan narasi perempuan sebagai hal yang dikagumi. Etnografi feminis postkolonial mengungkap perjuangan tersembunyi perempuan pribumi: mengungkap berbagai pesan perlindungan dan konservasi kehidupan. Pengalaman mereka mencerminkan pengetahuan mereka tentang keharmonisan dan ketahanan lokal. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk menjelaskan dengan jelas akar dari tindakan anto-mining mereka. Perempuan memegang warisan pengetahuan untuk melindungi sumber daya alam dari nenek moyang perempuan mereka melalui bahasa lisan (tutur). Wanita tidak khawatir dengan menipisnya mineral emas, tetapi mereka lebih khawatir kehilangan sumber airnya. Merawat mata air berarti memantapkan diri sebagai pelaku pelestarian sumber daya alam.Hendrastit, TK & Kusujiarti, S 2019, 'Hidden Narratives: The Struggle of Sumba Women' in Saving Fresh Water in GE2J :Proceedings of the 3rd International Conference on Gender, e-book, pp 111-121, EAI, Salatiga,
Lihat
442019e-bookPerjuangan Meralat Politik Agraria Kehutanan, dalam Reforma Agraria di Kehutanan: Ragam Masalah dan Tantangan Edisi Revisi,Rumusan seminar agraria yang diselenggarakan oleh Pusat Analisis Ekonomi dan Kebijakan Pertanian pada tanggal 28 November 2012, menyimpulkan bahwa walau Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber daya Alam telah mengamanatkan pelaksanaan reforma agraria. Namun, pelaksanaan reforma agraria masih berjalan di tempat. Sejak pemerintahan Orde Baru sampai saat ini sikap politik pemerintah Indonesia tentang land reform belum jelas. Dalam melihat Masyarakat hukum adat yang memiliki karakteristik khusus sebagai pemilik wilayah adat sering kali ditampilkan secara romantik identitasnya sebagai satuan yang homogen dan direpresentasikan secara idilic dalam suatu gambaran yang indah dan harmonis dengan alam dan sekitarnya, serta terpisah dengan dunia pasar global, politik lokal serta wacana dan praktik pembangunan. Padahal pada kenyataannya tidak demikian. Masyarakat adat hidup di lanskap alam yang berbeda-beda, dan mempunyai perbedan kelas di dalamnya serta perbedaan status dan posisi berdasarkan jenis kelamin. Masyarakat adat bukan hanya satu wajah yang merupakan laki-laki. Aleta BAun, perempuan dari Molo, NTT telah menunjukan jalan bagaimana perempuan pemimpin adat secara nyata memperjuangkan keadilan sosial.Wirardi, G, Soetarto, E, dkk 2019, 'Perjuangan Meralat Politik Agraria Kehutanan', dalam Reforma Agraria di Kehutanan: Ragam Masalah dan Tantangan Edisi Revisi, e-book, hh 99-104, PT Penerbit IPB Press, Indonesia, tersedia di
Lihat
452019videoMAMA ALETA BAUN PEREMPUAN PERKASA DARI MOLLO SINGGAH DI KANTOR KOPERASI JASA DIGITAL INDONESIA,Kunjungan Aleta Baun ke Kantor Koperasi Jasa Digital Indonesia (KDI) dalam rangka peringatan Hari Ibu. Koperasi Digital Indonesia merupakan badan usaha bentuk koperasi. Menurut mama Aleta ada titik kebenaran dan keadilan dalam koperasi ini yang diharapkan bisa melihat posisi rakyat dalam kondisi kemiskinan saat ini. Mama Aleta berharap KDI bisa turun ke kampung ke akar rumput serta dapat memegah tegug kebenaran dan keadilan agar bisa dipelajari koperasi lain serta bisa menjadi sahabat masyarakat agar dapat bersama-sama membagun perekonomian negara ini.Pemimpin Masa Depan 2019, MAMA ALETA BAUN PEREMPUAN PERKASA DARI MOLLO SINGGAH DI KANTOR KOPERASI JASA DIGITAL INDONESIA, video, 19 Desember, dilihat 16 Februari 2023,
Lihat
462018Artikel koranAleta Baun: Perempuan Timor Pejuang Kemanusiaan dan LingkunganRefleksi perjuangan Aleta Baun yang menjadi panutan dan pemimpin dari sebuah gerakan untuk menyelamatkan alam, menyelamatkan martabat manusia, menyelamatkan lingkungan dan HAM.Tou, E 2018, 'Aleta Baun: Perempuan Timor Pejuang Kemanusiaan dan Lingkungan', voxntt.com, dilihat 22 Januari 2023,
Lihat
472018Artikel koranAleta Baun, Perempuan Pejuang Lingkungan di Timur Indonesia "Perempuan bertanggung jawab menjaga identitas orang timur dan alam, karena mereka yang menenun. Sementara dengan laki-lakinya, kami berbagi peran saat berjuang. Mereka urus rumah, anak, bergantian. Kami juga bergotong royong di lahan orang lain agar dapat upah membiayai perjuangan", ungkap Aleta Baun. Pada 1999 dia menjadi musuh utama Bupati TTS karena mengorganisir gerakan menolak pertambangan marmer.Khoiri, A 2018, 'Aleta Baun, Perempuan Pejuang Lingkungan di Timur Indonesia', CNN Indonesia, dilihat 12 Januari 2023,
Lihat
482018Artikel koranFilosofi Rumah dan Tenun dalam Budaya MolloDalam adat suku Mollo, baik hak maupun tanggung jawab dari perempuan dan laki-laki sudah diatur dalam budaya. Budaya yang dimaksud adalah rumah bulat dan tenun. Menurut Mama Aleta Baun dalam adat Mollo seorang laki-laki memiliki kewajiban membangun rumah bulat, dan perempuan wajib membuat tenunan sebelum menikah. Makna yang tertanam dari kewajiban tersebut adalah bahwa laki-laki harus membangun tempat untuk bernaung anggota keluarga, dan perempuan harus membuat tenun yang menjadi identitas adat.Wicaksono, B 2018, 'Filosofi Rumah dan Tenun dalam Budaya Mollo', kompas.com, dilihat 18 Januari 2023,
Lihat
492018e-bookPerempuan Subaltern Sudah Bicara: Konstruksi Feminisme Poskolonial pada Kelompok Perempuan Berkonflik Tambang'Buku ini menunjukkan bahwa ragam identitas perempuan adalah keniscayaan, dan tersusun dari pengalaman hidup perempuan sehari-hari. Pengalaman berada pada pusaran konflik tambang, situasi perempuan mengalami pergeseran, antara eksistensi kehadiran mereka dalam konflik versus pengakuan dan negasi yang dialaminya. Posisi perempuan dalam konflik, pengakuan, dan penegasan mengantarkan penulis pada suatu kerangka inti dari nexus antara perempuan dan negara. Teori feminis poskolonial menunjukkan jalan tersendiri ke arah mana kelompok komunitas masyarakat yang “kalah” dalam pengelolaan sumber daya alam itu “menemukan” pembebasannya. Buku ini mencatat tentang protes perempuan adat Mollo, NTT melawan perusahaan marmer yang dipelopori oleh Mama Aleta Baun. Makna protes komunitas perempuan adat Molo adalah protes ditujukan kepada perusak gunung, sebab gunung adalah sumber kehidupan. Perusakan gunung adalah kerusakan identitas adat Molo.Kartika, T 2018, 'Perempuan Subaltern Sudah Bicara: Konstruksi Feminisme Poskolonial pada Kelompok Perempuan Berkonflik Tambang', dalam Ragam Identitas Perempuan Bukan Bayang-bayang, e-book, hh 22-23, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Indonesia, tersedia di
Lihat
502018videoAleta Baun Perempuan PemimpinVideo ini berisi wawancara Juri Anggota Cipta Media Ekspresi Aleta Baun mengenai penerima hibah yang ideal, dan bagaimana hibah tidak akan menyelesaikan seluruh masalah, dibutuhkan perempuan pemimpin untuk membuat perubahanSekolah Pemikiran Perempuan 2018, Aleta Baun Perempuan Pemimpin, video, 15 Maret, dilihat 22 Februari 2023,
Lihat
512017Artikel koranAleta Baun, Pejuang Lingkungan Asal NTT Raih Yap Thiam Hien Award 2016Aleta Baun, perempuan pejuang lingkungan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih sebagai penerima Yap Thiam Hien Award 2016. Dia dinilai telah menginspirasi dan menggerakkan masyarakat di tanah Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT menolak pertambangan marmer yang merusak lingkungan. Mama Aleta menggunakan pendekatan non kekerasan (nonviolent) untuk membangkitkan kesadaran warga terhadap kelestarian alamnyaErdianto, K 2017, 'Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Asal NTT Raih Yap Thiam Hien Award 2016', Kompas.com, 25 Januari, dilihat 16 Januari 2023,
Lihat
522017websiteAPRESIASI UNTUK PEJUANG LINGKUNGAN ALETA BAUNMama Aleta, pejuang lingkungan dari Mollo, Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima penghargaan Yap Thiam Hien Award (YTHA) 2016. YTHA merupakan penghargaan yang diberikan kepada siapa pun, baik individu, kelompok atau lembaga yang gigih dan tanpa pamrih konsisten dalam membela, memperjuangkan, dan mempromosikan hak asasi manusia di Indonesia.Nagari, H 2017, 'Apresiasi untuk Pejuang Lingkungan Aleta Baun', menlhk.go.id, dilihat 22 Januari 2023,
Lihat
532017Artikel koranKain Tenun Sumber Perlawanan dari Mama AletaAleta memberikan kain tenun berwarna merah kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang mewakili Presiden Joko Widodo. Tenun tersebut sebuah simbol perlawanan masyarakat di Desa Lelobatan, Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, terhadap eksploitasi alam. Mama Aleta ingin menegaskan kepada pemerintah bahwa alam merupakan bagian dari kehidupan masyarakat NTT yang harus dijaga kelestariannya dari pertambangan yang merusak.Erdianto, K 2017, 'Kain Tenun Sumber Perlawanan dari Mama Aleta', Kompas.com, 26 Januari, dilihat 16 Januari 2023,
Lihat
542017websiteMama Aleta, Perempuan yang Bersetia Menenun Gunung BatuBagaimana Aleta Baun menggunakan pendekatan non-kekerasan (non-violent) untuk membangkitkan kesadaran warga terhadap kelestarian alamnya?Luviana, 2017, 'Mama Aleta, Perempuan yang Bersetia Menenun Gunung Batu', konde.co, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
552017websiteMollo, Keteguhan Hati Perempuan Penyelamat HutanBagi Orang Mollo, Nausus dan Anjaf adalah alam semesta kehidupan mereka yang sempurna. Segala kosmologi kehidupan Masyarakat Mollo berpusat di sana. Bagi orang Mollo, air, hutan, tanah dan batu adalah bagian dari identitas mereka. Bagi perempuan Mollo, hutan merupakan wilayah penghiudpan, mencari makan, hidup, dan mengolah obat-obatan jika anak-anak mereka sakit.Luviana, 2017, 'Mollo, Keteguhan Hati Perempuan Penyelamat Hutan', konde.co, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
562017websitehttps://www.uc.ac.id/library/aleta-baun-perjuangan-belum-selesai/Tugas yang diemban Aleta Baun tidak menjadi lebih ringan setelah ia mendapat penghargaan Yap Thiam Hien 2016. Perempuan yang bertahun-tahun melawan perusakan lingkungan di kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, itu merasa perjuangannya belum selesai. Ia mengakui harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan lingkungan. Adai satu agenda besar, yakni memberdayakan masyarakat adat di daratan Flores dan Sumba. Lembaga adat sudah terbentuk, tetapi peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat masih lemah.Ama. K &Kustiasih. R, 2017, 'Aleta Baun Perjuangan Belum Selesai', www.uc.ac.id, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
572017websiteMama Aleta Baun, Pahlawan Lingkungan yang Menjaga Bumi NTT Lewat Kain TenunSebagian besar masyarakat Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, percaya leluhur mereka berasal dari batu, kayu, dan air. Batu, hutan, dan air menjadi simbol marga dan martabat bagi warga setempat. Karena itu, mereka terusik ketika wilayahnya terancam akibat penambangan. Aleta mengajak perempuan terlibat berjuang. Langkah itu dilakukan sebagai pendidikan untuk menggambarkan pentingnya kelestarian hutan di sekitar lokasi tambang. Motif kain tenun yang mereka hasilkan bercerita tentang hubungan manusia dengan alam.Ramadhi, A 2017, 'Mama Aleta Baun, Pahlawan Lingkungan yang Menjaga Bumi NTT Lewat Kain Tenun', Ilovelife.co.id, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
582017Artikel koranDapat Dana Sekitar Rp 2 Miliar, Mama Aleta Dedikasikan untuk Perempuan Indonesia TimurAleta Baun meluncurkan Mama Aleta Fund yang akan memberi dukungan bagi perempuan Indonesia Timur yang berjuang untuk pelestarian lingkungan hidup. Dana awal untuk lembaga ini diambil dari uang 150 ribu dollar Amerika Serikat yang merupakan hadiah penerima penghargaan lingkungan hidup “Goldman Environmental Prize 2013“. Mama Aleta mengatakan bahwa dana itu untuk untuk perempuan-perempuan lain yang memiliki cita-cita yang sama dengan dirinya. Mama Aleta Fund akan memberi bantuan pendanaan dan pendidikan bagi kaum perempuan di Indonesia bagian timur.Anonim, 2017, 'Dapat Dana Sekitar Rp 2 Miliar, Mama Aleta Dedikasikan untuk Perempuan Indonesia Timur', floresa.co, 11 Maret, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
592017WebsiteMama Aleta Fund: Untuk Perempuan Pejuang dan Penyelamat AlamMama Aleta Fund, lembaga bantuan pendanaan bagi perempuan pejuang ruang hidup dan pemulih alam. Menurut mama Aleta perempuan yang paling mengalami kesulitan saat musim tak menentu akibat perubahan iklim. Mama Aleta Fund diharapkan bisa membantu pendanaan, pengetahuan, serta kepemimpinan para perempuan pejuang lingkungan di tanah air. Terutama perempuan di Indonesia bagian timur. Sebab, kepentingan perempuan merupakan keberlanjutan kehidupan masyarakat di masa mendatang.Dian,A 2017, 'Mama Aleta Fund: Untuk Perempuan Pejuang dan Penyelamat Alam,, Mongabay.co.id, dilihat 13 Januari 2023 ,
Lihat
602017websiteMama Aleta Fund : Menyelamatkan Ruang Hidup dan Memulihkan Alam“Berbicara tentang lingkungan, maka kita berbicara juga tentang sejarah, citra diri, dan tubuh manusia”, ungkap Mama Aleta dalam peluncuran Mama Aleta Fund yang mendukung perjuangan perempuan yyang menyelamatkan ruang hidup dan memulihkan alam di Indonesia Timur.Adventure, E 2017, 'Mama Aleta Fund : Menyelamatkan Ruang Hidup dan Memulihkan Alam', kumparan.com, dilihat 24 Januari 2023 ,
Lihat
612017websitePKB Akan Gandeng Mama Aleta Dampingi Perjuangan Petani KendengPartai Kebangkitan Bangsa berencana menggandeng Aleta Baun untuk mendampingi perjuangan petani Pegunungan Kendeng yang menolak pembangunan pabrik semen. Mama Aleta dinilai telah menginspirasi dan menggerakkan masyarakat di tanah Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT untuk menolak keberadaan perusahaan tambang marmer yang merusak lingkungan.Prabowo, D 2017, 'PKB Akan Gandeng Mama Aleta Dampingi Perjuangan Petani Kendeng', Kompas.com, dilihat 18 Januari 2023 ,
Lihat
622017website(MAMA) ALETA BA’UN: PEREMPUAN, ALAM, DAN TENUNAlam membawa kesan penting yang tak terlupakan untuk Mama Aleta. Bagi Mama Aleta kehidupan dengan alam mulai berubah di tahun 1980an ketika pemerintah kabupaten mengeluarkan izin kepada perusahaan pertambangan untuk memotong batu marmer dari pegunungan di Mollo. Ia sadar bahwa lingkungannya tak akan kembali seperti semula. Mama Aleta mengerti bahwa perjuangan memulihkan alam adalah perjuangan yang sangat panjang, namun upaya yang panjang ini dirasa sangat berarti dan memberi nilai tambah untuk hidupnya.Doviana, S 2017, '(Mama) Aleta Baun: Perempuan, ALam dan Tenun', ciptamedia.org, dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
632017websiteThis Woman Faced Machete-Wielding Thugs to Save Her Village From Mining Companies“Kami ingin memberdayakan perempuan yang berjuang. Kami ingin menyampaikan kepada mereka akan ada tantangan dalam setiap perjuangan tapi yang penting mereka tidak perlu takut karena jika lingkungan kita rusak, perempuanlah yang paling menderita,” ujar Aleta Baun.Lih Yi, B 2017, 'This Woman Faced Machete-Wielding Thugs to Save Her Village From Mining Companies', globalcitizen.org, dilihat 26 Januari 2023,
Lihat
642017BukuWEAVING, GUARDIAN OF IDENTITYPerempuan penenun berjuang melawan perusakan lingkungan yang hadir melalui perusahaan tambang marmer dengan menenun. Adanya sebuah hubungan yang unik dengan penerimaan tenun bukan lagi sehelai kain yang cantik, tapi penghargaan sebagai arsip dalam ketubuhan perempuan.” kata Aleta Baun.Maemunah, S 2017, Weaving Guardian of Identity, GEF-SGP dkk, Jakarta
Lihat
652017websiteIn rural Indonesia, women spearhead the fight to protect naturePeran perempuan semakin terdepan dalam gerakan akar rumput untuk melindungi budaya asli bangsa, sumber daya alamnya, dan kearifan dan kebiasaan tradisional yang telah lama dipegang, tetapi sekarang terancam dalam memperjuangkan pembangunan berkelanjutan. Mereka berada di ujung tombak gelombang baru untuk mempertahankan dan melindungi tanah air mereka.Arumingtyas, L 2017, 'In rural Indonesia, women spearhead the fight to protect nature', mongabay.com, dilihat 26 Januari 2023,
Lihat
662017websiteKendeng, Perempuan & Pembangunan Yang MemiskinkanKebijakan Negara memungkinkan pemerintah mengklaim tanah-tanah rakyat sebagai tanah Negara lantas mengeluarkan sejumlah konsesi yang membuat lahan-lahan tersebut jatuh ke tangan korporasi, termasuk tambang marmer dan pabrik semen. Cerita perjuangan Kendeng adalah cerita tentang perjuangan manusia merawat dan menjaga alam, menyelamatkan tanah air.Maemunah, S 2017, 'Kendeng, Perempuan & Pembangunan Yang Memiskinkan', indoprogress.com, dilihat 26 Januari 2023,
Lihat
672017JurnalPembela Hak Asasi Manusia pada Isu Sumber Daya Alam di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara TimurPembela hak asasi manusia adalah mereka yang bekerja dan beraktivitas mempromosikan hak asasi manusia, dan berada di garis depan perjuangan dan penghormatan hak asasi manusia untuk menyuarakan aspirasi publik, khususnya korban pelanggaran hak asasi manusia. Pembela hak asasi manusia sendiri adalah terminologi dan diskursus baru yang tidak banyak dipahami oleh publik, termasuk oleh orang-orang yang melakukan kerja untuk mendorong negara selaku pemangku kewajiban untuk menghormati, memenuhi dan melindungi hak asasi manusia bagi setiap orang yang berada di bawah kekuasaannya. Tujuan penulisan ini untuk memetakan situasi akses perlindungan hak asasi manusia, dan hambatan-hambatan yang dihadapi pembelaan hak asasi manusiatermasuk pengalaman yang terbaikyang dilakukan oleh pembela hak asasi manusia, khususnya pada masyarakat Mollo di wilayah NusaTenggaraTimur. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk merinci fenomena yang sulit diungkap oleh penelitian kualitatif. Penelitian telah menemukan bahwa dalam tatanan implementasi, kegiatan yang dilakukan oleh para pembela hak asasi manusia masih mengalami hambatan antara lain kecenderungan terjadinya ancaman baik secara fisik maupun psikis kepada Masyarakat Adat Mollo. Hal ini terkait erat dengan sumber daya alam di sektor Pertambangan marmer. Tindakan kriminalisasi memiliki akibat terhentinya aktivitas pembela hak asasi manusia. (Abstrak)Firdaus, 2019 'Pembela Hak Asasi Manusia pada Isu Sumber Daya Alam di Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur' Jurnal HAM, Vol 8,no 2, hh 83-103, dilihat 1 Februari 2023 <>
Lihat
682017JurnalWoman and Politicalin India, Indonesia, Thailan, and Vietnam: A Preliminary Analysis of the Local Impact of Transnational Advocacy Networks in Climate Change Adaptation',Studi ini meneliti berbagai cara jaringan advokasi transnasional (TANs) berdampak pada kemampuan perempuan untuk meningkatkan status sosial mereka dalam komunitas lokal di India, Indonesia, Thailand, dan Vietnam melalui adaptasi program perubahan iklim (CCA). Penelitian menganalisis program dari empat negara dengan mewawancarai penyelenggara non-pemerintah, jurnalis lokal, wirausahawan sosial di India, satu manajer program yang bekerja di Vietnam dan Thailand, dan satu perencana strategis. Program yang dikaji dalam penelitian ini relatif baru, demikian juga efek jangka panjangnya belum diketahui, temuan awal menunjukkan hal itu melalui teknologi dan inovasi, peningkatan keterampilan praktis, dan koneksi dengan proyek CCA yang berpusat pada lembaga swadaya masyarakat (LSM) setempat, perempuan memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan politik dan status sosial mereka komunitas. Pengalaman ini harus memberi perempuan lebih banyak keterampilan meningkatkan status sosial mereka, berbagai faktor struktural di wilayah penelitian dapat menghambat partisipasi politik perempuan. Strategi "work-around" yang diperkenalkan dalam program CCA memungkinkan perempuan untuk mencapai otonomi yang lebih besar. Sejalan dengan itu, program dan intervensi LSM harus lebih berhasil bila negara secara resmi mengakui kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.Christoff, PP, Lewis, NC, Lu, M, & Sommer, J 2017, 'Woman and Politicalin India, Indonesia, Thailan, and Vietnam: A Preliminary Analysis of the Local Impact of Transnational Advocacy Networks in Climate Change Adaptation', Asian Women, vol 33, no 2, hh 1-22, dilihat 7 Februari 2023
Lihat
692017SkripsiStudi Ekofeminisme tentang Bentuk-Bentuk Hubungan Bife Meto dengan Alam di Oefenu Desa Supul Timor Tengah SelatanMenggunakan ekofeminisme, penulis mengungkap dampak dari pertambangan mangan di Oefenu desa Supul sangat beresiko pada perempuan Meto karena hubungan mereka dengan alam sekitar akhirnya renggang dan tidak harmonis lagi sama seperti sebelum adanya industri mangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan wawancara dari 10 perempuan di Oefenu desa Supul. Berdasarkan hasil penelitian sesuai hasil wawancara terdapat beberapa responden menyatakan bahwa adanya pertambangan mangan membantu mereka dalam mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari dan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak. Namun terdapat dampak negatif, yakni alam rusak, tanah menjadi longsor, air tercemar, udara menjadi tidak sehat, dan banyak penyakit yang diderita masyarakat karena akibat yang terjadi.Kleing, DA 2017, 'Studi Ekofeminisme tentang Bentuk-Bentuk Hubungan Bife Meto dengan Alam di Oefenu Desa Supul Timor Tengah Selatan', Skripsi, Program Studi Teologi FTEO-UKSW, dilihat 7 Februari 2023
Lihat
702017videoSatu Indonesia Bersama Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Hidup dari TimorAleta Baun, pejuang perempuan dan lingkungan hidup yang mendapat penghargaan tertinggi di dunia atas kegigihannya dalam berjuang. Diancam dibunuh, berbulan-bulan hidup di hutan dengan bayinya, teror, kekerasan fisik dan mental serta fitnah pernah ia terima. Baginya melestarikan alam sama halnya menjaga adat sekaligus menjaga kehidupan manusia. Bumi layaknya tubuh manusia yang harus dilindungi, itulah filosofi orang timur yang dipegang teguh. Mama Aleta memberikan semangat berjuang, ia menyarankan agar kaum muda mulai tentang situasi adat tentang tempat ia tinggal, tentang hubungan manusia dengan bumi dengan alam.Official NET News 2017, Satu Indonesia Bersama Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Hidup dari Timor, video, 22 Januari, dilihat 14 Februari 2023, &ab_channel=OfficialNETNews
Lihat
712017videoAleta Baun - Perjuangan Lingkungan Hidup yang FeminisKegiatan sehari-hari perempuan sangat bergantung pada alam. Perempuan memiliki hak atas tanah, air, batu, hutan dan lainnya. Faktor-faktor ini sangat penting bagi perempuan NTT. Jika salah satu faktor ini hilang maka perempuan akan terusir dari desa karena tercerabut dari sistem mata pencaharian. Pada pembahasan ini, Mama Aleta akan menjelaskan mengenai perjuangan untuk lingkungan hidup dan merelasikannya dengan adat juga posisi perempuan di dalam budaya NTT.Video Jurnal Perempuan (VJP) 2017, Aleta Baun - Perjuangan Lingkungan Hidup yang Feminis, video, 3 Oktober, dilihat 14 Februari 2023,
Lihat
722017videoFemale Zone: Mama Penyantun Bumi #3Keberanian dan kegigihan mempertahankan kelestarian alam tidak diragukan lagi. Aleta Baun bersama ratusan perempuan Molo berhasil mengusir industri tambang yang merusak alam.BeritaSatu 2017, Female Zone: Mama Penyantun Bumi #3, video, 6 Februari, dilihat 14 Februari 2023,
Lihat
732017videoSeri Wawancara KAFFE 8 - Mama Aleta Baun,Wawancara Abby Gina dalam host Kaffe (Kajian Fisafat dan Feminisme) dengan Mama Aleta Baun yang diselenggarakan pada 22 September 2017, dalam rangkaian seri kuliah KAFFE dari Yayasan Jurnal Perempuan.Video Jurnal Perempuan (VJP) 2017, Seri Wawancara KAFFE 8 - Mama Aleta Baun, video, 7 November, dilihat 15 Februari 2023,
Lihat
742016website Aleta Baun: Perempuan yang Menyusui Batu dan Mengasuh TanahMama ALeta adalah seorang feminis yang berjuang menggunakan bahasa dan cara perempuan. Komentar-komentarnya tentang “tanah yang tak bisa melahirkan tanah”, kelestarian alam yang dihubungan dengan jati dirinya sebagai perempuan adalah alasan dan kampanye menggerakan kelompok perlawanan.Romli, M 2016, 'Aleta Baun Perempuan yang Menyusi Batu dan Mengasuh Tanah', jurnalperempuan. org, dilihat12 Januari 2023,
Lihat
752016websitehttps://mubadalah.id/ini-pidato-aleta-baun-yang-getarkan-forum-kebudayaan-dunia/"Kerusakan alam berdampak terhadap tubuh manusia, perempuan, laki-laki dan anak-anak, termasuk budaya. Kami, laki-laki dan perempuan harus berjuang untuk menyelamatkan tubuh kami, tubuh alam, adat kami. Adat istiadat merupakan senjata kami berjuang, sebab itu yang mengikat kami dengan nenek moyang, dengan alam. Banyak pelajaran yang kami dapat dari perjuangan tersebut", ujar Aleta Baun.Anonim, 2016, ,Ini Pidato Aleta Baun yang Getarkan Forum Kebudayaan Dunia', Mubadalah.id, dilihat 18 Januari 2023,
Lihat
762016jurnalTraining instruments for environmental justice for women in Indonesia: A community development project of ASEAN Study CentreDalam konteks kekinian, pengelolaan sumber daya merupakan isu penting yang melatarbelakangi munculnya gerakan-gerakan perempuan. Beberapa gerakan tersebut menunjukan ekspresi yang bervariasi. Akan tetapi tidak semua upaya dalam gerakan tersebut dapat dikatakan berhasil. Oleh karena itu, penting untuk menghadirkan sebuah panduan terkait dengan persoalan pengelolaan sumber daya dalam konteks keadilan lingkungan (environmental justice). Selain itu, pertumbuhan gerakan perempuan juga semakin menunjukan bahwa suara perempuan di tingkat lokal ternyata dapat dikelola sebagai sumber pengetahuan. Berbasis pada alasan-alasan tersebut, tulisan ini berupaya untuk menjelaskan proyek yang diinisiasi oleh ASEAN Study Centre (ASC) dalam menangkap pengalaman-pengalaman perempuan merawat alam, yang nantinya akan digunakan sebagai basis substansi pembuatan instrumen pelatihan untuk keadilan dalam pengelolaan lingkungan. Saya memilih tiga lokasi proyek untuk studi ini, yakni Tumbak, Molo dan Rembang karena tempat-tempat tersebut merepresentasikan aktivisme perempuan di Indonesia. Selain itu, konsistensi gerakan yang ditunjukan di beberapa daerah tersebut juga memiliki potensi untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam mengembangkan instrumen pelatihan terkait. (Abstrak)Asriani, DD 2016, 'Training instruments for environmental justice for women in Indonesia: A community development project of ASEAN Study Centre'Asian Journal of Women's Studies, vol 22, hh 75-85, dilihat 7 Februari 2023
Lihat
772016JurnalVOICES FROM ASIAN FEMINIST ACTIVISM: Training instruments for environmental justice for women in Indonesia: A community development project of ASEAN Study CentreDalam konteks kekinian, pengelolaan sumber daya merupakan isu penting yang melatarbelakangi munculnya gerakan-gerakan perempuan. Beberapa gerakan tersebut menunjukan ekspresi yang bervariasi. Akan tetapi tidak semua upaya dalam gerakan tersebut dapat dikatakan berhasil. Oleh karena itu, penting untuk menghadirkan sebuah panduan terkait dengan persoalan pengelolaan sumber daya dalam konteks keadilan lingkungan (environmental justice). Selain itu, pertumbuhan gerakan perempuan juga semakin menunjukan bahwa suara perempuan di tingkat lokal ternyata dapat dikelola sebagai sumber pengetahuan. Berbasis pada alasan-alasan tersebut, tulisan ini berupaya untuk menjelaskan proyek yang diinisiasi oleh ASEAN Study Centre (ASC) dalam menangkap pengalaman-pengalaman perempuan merawat alam, yang nantinya akan digunakan sebagai basis substansi pembuatan instrumen pelatihan untuk keadilan dalam pengelolaan lingkungan. Penelitian ini memilih tiga lokasi proyek untuk studi ini, yakni Tumbak, Molo dan Rembang karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat aktivisme perempuan di Indonesia. Selain itu, peran perempuan yang konsisten di bidang-bidang tersebut dalam isu keadilan lingkungan berpotensi menjadi pelajaran yang dapat dipetik dalam mengembangkan instrumen pelatihan.Desintha, A 2016, 'VOICES FROM ASIAN FEMINIST ACTIVISM: Training instruments for environmental justice for women in Indonesia: A community development project of ASEAN Study Centre', Asian Journal of Women's Studies,vol 22 iss 1 hh 75-85, dilihat 7 Februari 2023 <>
Lihat
782016jurnalMining and the conflict over values in Nusa Tenggara Timur Province, Eastern IndonesiaReformasi politik di Indonesia yang dimulai pada 1999 membuka ruang bagi pemerintah daerah untuk mengambil lebih banyak keputusan yang akan mempengaruhi perkembangan ekonomi daerahnya. Dengan kebebasan mencari investasi asing, banyak bupati di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mulai mengalokasikan izin pertambangan untuk eksplorasi mineral. Maraknya kegiatan pertambangan ini semakin mendapat banyak perlawanan dari LSM lingkungan, organisasi gereja dan berbagai komunitas di seluruh provinsi, dan menjadi katalis bagi masyarakat untuk memikirkan kembali strategi pembangunan dan nilai-nilai yang dianggap terkait dengan berbagai mata pencaharian. Dalam tulisan ini saya menelaah konflik atas berbagai nilai, seperti keadilan, demokrasi, keberlanjutan, pelestarian lingkungan dan tradisi budaya, melalui serangkaian kasus yang menelusuri sejarah pertambangan di provinsi timur Indonesia belakangan ini. Membangun kritik terhadap perbedaan sederhana antara pembangunan yang tidak berkelanjutan versus pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada perbedaan antara pertambangan dan pariwisata, peneliti memeriksa kedua industri ini, mengikuti Büscher dan Davidov, (2014a, 2014b) sebagai salah satu jenis keterhubungan “nexus”.Erb, M 2016, 'Mining and the conflict over values' in Nusa Tenggara Timur Province, Eastern Indonesia, ScienceDirect, vol 3 issue 2 hh 370-382, dilihat 8 Februari 2023,
Lihat
792015JurnalPerempuan dan Lingkungan ( Studi Kasus Mama Aleta dkk dalam Perjuangan Melawan Tambang Anti Rakyat di Gunung Mutis, Nusa Tenggara TimurPeristiwa yang terjadi pada gunung Mutis NTT adalah salah satu contoh gerakan ekofeminis di Indonesia. Alam dan perempuan masih dalam satu keluarga dan satu kesatuan utuh, karena keandaian manusia yang selalu mengibaratkan perempuan dengan peristiwa alam. Ada keterkaitan penting antara opresi terhadap alam dan opresi terhadap perempuan. Pemahaman terhadap alam dalam keterkaitan ini adalah penting untuk mendapatkan pemahaman yng memadai atas opresi terhadap alam dan opresi terhadap perempuan.Nikmah, NA 2015, 'Perempuan dan Lingkungan ( Studi Kasus Mama Aleta dkk dalam Perjuangan Melawan Tambang Anti Rakyat di Gunung Mutis, Nusa Tenggara Timur', academia.edu, dilihat 12 Januari 2023
Lihat
802015websitehttps://www.mongabay.co.id/2015/01/06/babak-baru-perjuangan-penyelamatan-lingkungan-mama-aleta-lewat-dprd-ntt/Mama Aleta memasuki babak baru perjuangan anti tambang untuk penyelamatan lingkungan, dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur 2014 – 2019.Apriando. T, 2015, 'Babak Baru Perjuangan Penyelamatan Lingkungan Mama Aleta Lewat DPRD NTT' , mongabay.co.id, dilihat 22 Januari 2023,
Lihat
812015JurnalPerempuan Molo Merawat Tubuh & Alam: Aleta Baun, Paham Nifu & Pegunungan MutisTulisan ini menggunakan pengalaman perempuan Molo untuk menggambarkan risiko-risiko dari pengelolaan sumber daya alam didominasi oleh kekuasaan yang eksploitatif. Ada sejumlah nilai yang penting untuk ditempatkan kembali sebagai bagian dari asasi mereka seperti spiritualisme, keseimbangan ekosistem, kearifan lokal dan pengakuan perempuan sebagai subjek.Asriani, D 2015, 'Perempuan Molo Merawat Tubuh & Alam: Aleta Baun, Paham Nifu & Pegunungan Mutis', Jurnal Perempuan, Vol 20, hal 179 - 185 dilihat 24 Januari 2023,
Lihat
822015BukuMollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim,Masyarakat adat Mollo memiliki kepercayaan turun-menurun mengenai fungsi tanah, batu, pohon, dan air yang dianggap sama dengan tubuh manusia. Buku ini memamparkan perjuangan Aleta Baun dan Orang Mollo melawan pembangunan yang merusak, dan menghadapi dampak perubahan iklim.Maemunah, S 2015, Mollo, Pembangunan dan Perubahan Iklim, Kompas, Jakarta
Lihat
832015BukuClimate Justice and Women’s Rights: A Guide to Supporting Grassroots Women’s ActionSemakin banyak perempuan menyadari bahwa aktivisme mereka penting untuk meningkatkan tidak hanya kehidupan mereka sendiri, tetapi juga kesehatan bumi. Meskipun perubahan iklim berdampak pada perempuan, namun perempuan memiliki akses yang lebih sedikit dibandingkan laki-laki terhadap pembuat keputusan, pendanaan, dan informasi serta pengetahuan terkait iklim. Ada kebutuhan mendesak di seluruh dunia untuk memastikan perempuan di tingkat lokal memiliki informasi yang memadai, dukungan untuk solusi dan prioritas mereka sendiri, hak atas sumber daya alam, dan suara dimana kebijakan iklim dibahas. Aleta Baun di buku ini menjadi salah satu tokoh dalam pembahasan deforestasi oleh industri ekstraktif dalam arena untuk pendanaan aksi iklim rumput. Kasus yang menggambarkan upaya efektif perubahan iklim yang dipimpim perempuan, ditambah pelajaran penting bagi penyandang dana, saran investasi dan sumber daya bermanfaat.Davis,A, Roper, L & Miniszewski, U 2015, Climate Justice and Women’s Rights: A Guide to Supporting Grassroots Women’s Action, e-book,t he Ford Foundation, Global Greengrants Fund and the Wallace Global Fund, tersedia di
Lihat
842015e-bookMama Aleta Baun Pahlawan Lingkungan Mama Aleta Baun adalah aktivis lingkungan yang menjaga kelestarian alam dari perusakan penambangan marmer di Mollo, Bagi Mama Aleta hutan adalah sumber kehidupan. Dia menggerakkan perempuan untuk melakukan protes dengan menenun, dan menneruskan perjuangan menegakan keadilan dan kebenaran dengan menjadi wakil rakyat NTT (2014-2019)Hadad, HA 2015, 'Mama Aleta Baun Pahlawan Lingkungan', dalam Peduli Lingkungan, e-book, Expose, Indonesia, tersedia di
Lihat
852015videoAn Environmental Warrior: The Story of Mama Aleta,Mama Aleta membahas hubungan antara masyarakat adat dan tanah dalam menghadapi perubahan iklim yang cepat merespon COP21.Chicago Council on Global Affairs 2015, An Environmental Warrior: The Story of Mama Aleta, video, 11 Desember, dilihat 15 Februari 2023,
Lihat
862015videoPerempuan Pejuang Tanah Air: Pengalaman Menyelamatkan Tubuh Alam oleh Aleta Baun (NTT),Aleta Baun adalah salah satu perempuan pejuang tanah air dalam diskusi Publik tersebut bertemakan "Mendorong Kepemimpinan Perempuan Mengurus Krisis Sosial-Ekologi di Nusantara"Media Sajogyo Institute 2015, Perempuan Pejuang Tanah Air: Pengalaman Menyelamatkan Tubuh Alam oleh Aleta Baun (NTT), video, 17 Oktober, dilihat 15 Februari 2023,
Lihat
872014websitehttps://www.mongabay.co.id/2014/10/15/para-pelaku-usaha-sahabat-alam-di-festival-teras-mitra/ Aleta Baun menjadi salah satu Pelaku Usaha Sahabat Alam di Festival Teras Mitra. Melalui tenun, Aleta dan kawan-kawan berhasil mengusir tambang dengan menenun selama setahun di bukit penuh deposit marmer. Aleta memimpin Organisasi A’Taimamus (OAT) mendorong masyarakat perbukitan Molo, Amanuban, dan Amanatun menghasilkan tenun selaras alam.Suriyani. L, 2014 'Para Pelaku Usaha Sahabat Alam di Festival Teras Mitra' Mongabay.co.id, dilihat 22 Januari 2023 ,
Lihat
882014e-bookBritannica Book of the Year 2014Aleta Baun melanjutkan perjuangannya dengan proyek pembangunan masa depan yang berkelanjutan dan bekerja sama dengan masyarakat lain di seluruh pulau Timor bagian barat dengan memetakan hutan tradisional mereka dalam upaya menegakkan hak teritorial adat dan mempertahankan tanah mereka dari eksploitasi yang akan datang dari penambangan minyak dan gas di industri maupun dari pertanian komersial.Sparks, KJ 2014, 'Nobel Prizes', in Britannica Book of the Year 2014, e-book, hh 72-73, United States: Encyclopaedia Britannica, Incorporated, avalabel in
Lihat
892014e-bookMata air keteladanan Pancasila dalam perbuatanBuku ini menawarkan keteladanan tokoh-tokoh berkarakter tidak hanya dalam pengetahuan, tetapi dalam perbuatan. Merekalah sosok-sosok yang menghargai perbedaan, manusiawi dan santun, mencintai tanah airnya, demokratis, adil dan solider. Kisah Mama Aleta Baun menjadi salah satu tokoh yang dikisahkan. Perempuan pemberani yang melakukan perlawanan ketika wilayahnya dieksploitasi tambang marmer. Ia memimpin aksi melawan perusakan lingkungan dengan menenun di lokasi tambang.Latif, Y 2014, 'Mata air keteladanan Pancasila' dalam perbuatan, e-book, Mizan, Indonesia, tersedia di
Lihat
902013Artikel koranAleta Baun, Pejuang Lingkungan Hidup dari TimorAleta Baun aktivis perempuan dan lingkungan hidup yang berjuang mempertahankan kelestarian alam di Molo Timor Tengah Selatan, NTT. Aleta dan perempuan dari suku Mollo memiliki kegalauan yang dalam, berakar pada asal-muasal masyarakat adat Timor. Kegalauan yang muncul ketika gunung batu Anjaf dan Nausus mulai dirambah industri tambang dan industri kehutanan. Batu anjaf (dibelah) untuk dikeruk dan diolah menjadi batu marmer. Beragam tantangan dan perjuangan yang dihadapii Aleta Baun saat melawan pertambangan marmer.Anonim, 2013, 'Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Hidup dari Timor' , lifemosaic.net, 16 Mei, dilihat 13 Januari 2023,
Lihat
912013websiteMama Aleta: Berjuang Mempertahankan Lingkungan, Melawan Tambang dengan MenenunAleta Baun menerima penghargaan The Goldman Environmental Prize di San Fransisco, California, Amerika Serikat pada April 2013. Penghargaan ini untuk mendukung orang-orang yang berjuang mempertahankan lingkungan hidup. Sejak 1996, mama Aleta berjuang. Mama Aleta dan warga berhasil menghentikan perusakan tanah hutan sakral di Gunung Mutis. Mereka menghadapi intimidasi dengan kekerasan. Namun, gerakan terus jalan sampai ratusan warga desa ikut. Sampailah pada aksi pendudukan sambil menenun sekitar 150 perempuan.Saturi. S dan Fachrizal. A, 2013, 'Mama Aleta: Berjuang Mempertahankan Lingkungan, Melawan Tambang dengan Menenun' Mongabay.co.id, dilihat 13 Januari 2023,
Lihat
922013Artikel koranCaleg Artis PKB Digembleng Mama Aleta"Kami orang miskin, kami orang kecil, kami menolak tambang karena kami tidak suka daerah itu dieksploitasi, itu adalah jantung NTT. Ketika lahan ditambang itu diberangus, sama dengan membunuh kami. Bumi harus tetap terbungkus, jangan ditelanjangi, kami butuh air dan hutan tetap lestari," menurut Aleta baun. Acara penanaman pohon yang didedikasikan khusus untuk menyerap semangat juang Mama Aleta ini dihadiri para artis yang nyaleg melalui Parti Kebangkitan Bangsa (PKB). Filosofi dan komitmen Mama Aleta menjaga alam menjadi semangat yang layak untuk ditiru.Awaludin, 2013, 'Caleg Artis PKB Digembleng Mama Aleta' , Okezone.com, 9 Mei, dilihat 24 Januari 2023 ,
Lihat
932013video2013 Goldman Environmental Prize Ceremony: acceptance Speech by Aleta Baun,Pidato Mama Aleta Baun ketika memenangkan The Goldman Environmental Prize 2013. Ia mengorganisir ratusan penduduk desa untuk menduduki lokasi penambangan marmer dengan menenun. Penghargaan Lingkungan Goldman adalah hadiah terbesar di dunia untuk pencinta lingkungan akar rumput. Masing-masing pemenang, dipilih dari enam wilayah benua yang berpenghuni di planet ini, menunjukkan keberanian dan komitmen yang luar biasa, seringkali bekerja dengan risiko besar untuk melindungi lingkungan kita. Dalam prosesnya, mereka menginspirasi kita semua untuk melakukan hal yang sama.Goldman Environmental Prize 2013, 2013 Goldman Environmental Prize Ceremony: acceptance Speech by Aleta Baun, video, 24 April, dilihat 15 Februari 2023,
Lihat
942013videoGoldman Environmental Prize Winner, Indonesia,Mengorganisir ratusan penduduk desa setempat untuk menduduki lokasi penambangan marmer secara damai dalam "protes tenun", Aleta Baun menghentikan penghancuran hutan keramat hutan di Gunung Mutis di Pulau Timor.Goldman Environmental Prize 2013, Aleta Baun: 2013 Goldman Environmental Prize Winner, Indonesia, video, 15 April, dilihat 15 Februari 2023,
Lihat
952012Artikel koranBerjuang dalam Bayang KekerasanAleta Baun terpaksa meninggalka anak dan suaminya untuk berjuang, mendatangi desa -desa selama enam bulan. Di setiap desa, ia menjelaskan hak masyarakat adat. Ia mengingatkan kaitan fungsi dan manfaat hutan, gunung batu, dan sumber-sumber mata air dengan leluhur mereka. Secara swadaya, Aleta bersama masyarakat adat berupaya mengembalikan hutan yang rusak akibat penambangan marmer. Mereka juga menyelemggarakan Festival Ningkam Haumeni di kaki gunung batu Naususu sebagai upaya konsolidasi untuk memulihkan kerusakan lingkungan dan pelanggaran adat. Festival ini diharapkan dapat membangkitkan tradisi yang penuh penghormatan pada alam, seperti menenun. Mereka mencari lagi sejarah dari proses memintal dan mengikat benang tenun melalui dialog dengan orangtua dan para tetua. Proses itu merupakan upaya menemukan ikatan jiwa antar mereka yang hilang bersamaan dengan proses modernisasi.Anonim, 2012, 'Berjuang dalam Bayang Kekerasan' Kompas.com. 20 April, dilihat 11 Januari 2023,
Lihat
962012websiteINDONÉSIE. Mama Aleta, une femme contre le marbreSelama bertahun-tahun, Aleta bersama ribuan warga desa berhasil menghentikan eksploitasi tambang marmer di tanah leluhurnya. Upayanya dimulai pada 1999, ketika dia melatih sekelompok perempuan petani menduduki lokasi tambang di gunung Naususu. Bersama-sama, mereka melakukan aksi damai dengan menenun di lokasi tambang. Beragam kekerasan dialami Aleta, dari intimidasi, ancaman sampai percobaan pembunuhan. Pada 2006 Aleta mendirikan OAT, organisasi adat yang menghimpun masyarakat adat dan aktivis di Pulau Timor. Beberapa sudah mampu menghadapi perusahaan tambang sendiri. Bagi mereka Gunung Naususu melambangkan seorang ibu yang merawat batu lainnya. Naususu seperti akar pohon raksasa, sedangkan gundukan batu yang mengelilinginya adalah batang dan dahannya.Anonim, 2012, 'INDONÉSIE. Mama Aleta, une femme contre le marbre', Courrier International, dilihat 9 Februari 2023,
Lihat
972012e-book28 Her Story: Sketsa Spiritualitas PerintisSejarah perjuangan perempuan adalah cerita kehidupan dan sejarah kemanusiaan. Begitu juga kisah Aleta Baun, pejuang perempuan yang menyerahkan hidupnya untuk gerakan perlawanan. Ia adalah koordinator pejuang perempuan bagi masyarakat Molo, NTT yang menolak serangan buldozer yang akan menggusur kehidupan masyarakat di pegunungan Mollo. Dalam aksi mereka, para Ibu yang berdemonstrasi mengeluarkan payudara mereka sebagai simbol perlawanan. Hal ini dilakukan untuk menunjukan kalau tanah kami dirampas maka sama dengan air susu ibu diambil.Perjuangan perempuan seringkali terlupakan atau tidak dianggap sebesar apa yang dilakukan kaum lelaki. Padahal yang dilakukan perempuan adalah perjuangan paling hakiki dalam kehidupan. Dimulai dari rahim dan payudara sebagai pemberi hidup sampai jiwa dan tenaga. Hingga perjuangan keadilan untuk masa depan dunia.Prihatanto, JK 2012, 'Sepatah Kata', dalam 28 Her Story: Sketsa Spiritualitas Perintis, e-book, hh 5-6, PT Kanisius, Sleman, tersedia di
Lihat
982005e-book1000 Peacewomen Across the GlobeBuku ini merupakan kumpulan biografi 1000 perempuan terpilih untuk mewakili jutaan orang yang melakukan pekerjaan serupa di seluruh dunia. Masing-masing disajikan dalam dua halaman, dengan biografi singkat dan sebagian besar wanita dengan foto potret. Baik gambar maupun teks disusun oleh jurnalis dan penulis lokal, serta oleh akademisi dan anggota organisasi. Buku ini diharapkan menjadi panduan referensi untuk LSM, pemerintah, jaringan Perdamaian dan perempuan dan organisasi bantuan serta mereka yang tertarik pada gerakan akar rumput dan masyarakat sipil yang demokratis.Association 1000 Women for the Nobel Peace Prize 2005, 2005, 1000 Peacewomen Across the Globe, e-book, Scalo, Switzerland, tersedia di
Lihat
99e-book16 Langkah Mudah Menyusun Khotbah KristenBuku ini berisi panduan menyusun khotbah Kristen untuk para pemula. Buku memuat salah satu bab tentang khotbah ibadah untuk ibu yang menceritakan sejarah tentang perempuan yang mengubah dunia. Salah satunya menceritakan Aleta Baun Award atas perjuangannya mempertahankan lingkungan dari cengkraman tambang di Gunung Mutis, Molo NTT.Mosooli,E , 16 Langkah Mudah Menyusun Khotbah Kristen, e-book, Syeba Pustaka, Indonesia, tersedia di
Lihat
IdTahunTipeJudulAbstrak/ RingkasanSitasi
Scroll to Top