Nina adalah anak muda dari Mollo yang tinggal di So’e, Ia memiliki rasa ingin tahu besar terhadap warisan leluhur, adat, dan tradisi masyarakatnya. Sejak kecil, ia sering mendengar cerita dari para tetua tentang kehidupan, alam, dan nilai-nilai yang menjadi pedoman masyarakat Mollo. Rasa penasaran itu terus tumbuh, mendorongnya untuk mencari tahu lebih banyak dan menggali pengetahuan langsung dari para tokoh adat serta penjaga tradisi.
Nina sekarang tinggal di Kupang karena harus menyelesaikan kuliah disana, tapi hampir tiap bulan dia pulang ke So’e untuk bertemu keluarganya. Nina mendirikan kelompok anak-anak muda “Embun Mollo” yang pada waktu tertentu berkumpul untuk menyiapkan acara natal bersama, ataupun kegiatan lainnya. Ia adalah Gen Z yang cepat sekali belajar, meskipun bukan penyandang disabilitas, Nina mampu menjadi penyulih suara untuk kawan-kawan disabilitas.
Sebagai pembawa acara dalam podcast Nina Si Kepo, Nina mengajak pendengar untuk memahami lebih dalam tentang kearifan lokal yang semakin hari semakin terpinggirkan. Dengan cara bertutur yang santai dan penuh rasa ingin tahu, ia membuka ruang bagi percakapan bermakna mengenai sejarah, hubungan manusia dengan alam, serta tantangan yang dihadapi masyarakat adat dalam mempertahankan ruang hidup mereka.
Podcast “Nina Si Kepo” bukan sekadar obrolan biasa, tetapi juga upaya Nina untuk menjembatani generasi muda dengan kekayaan pengetahuan leluhur yang masih hidup dalam praktik sehari-hari masyarakat Mollo. Melalui podcast ini, ia berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengenali dan menghargai warisan budaya mereka sendiri, serta memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, adat, dan alam.