web analytics
Home » Blog » Persaudaraan Hulu Hilir (Mollo, Amanuban, Amanatun)
Persaudaraan HUlu Hilir (Mollo, Amanuban, Amanatun)

Persaudaraan Hulu Hilir (Mollo, Amanuban, Amanatun)


Kelangsungan hidup masyarakat adat Mollo tidak bisa dilepaskan dari sumber daya alam. Mereka mengumpulkan makanan dan obat-obatan dari hutan, bercocok tanam di lahan subur dan memanen pewarna alami dari tanaman yang mereka perlukan untuk alat tenun mereka—sebuah keterampilan tradisional yang telah membantu mendefinisikan perempuan di desa-desa ini selama beberapa generasi. Mereka juga memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan—sedemikian dalamnya sehingga masyarakat Timor diberi nama berdasarkan tanah, air, batu, dan pohon, yang disamakan dengan daging, darah, tulang, dan rambut mereka. Bagi masyarakat adat Mollo, kerusakan lingkungan berarti hilangnya sebagian identitas mereka.

Aleta Baun menyadari bahwa kehidupan saling terhubung, dan apapun yang dilakukan akan berdampak pada yang lainnya. Begitu juga antara hulu dan hilir yang saling menopang satu sama lain. Jika hulu rusak akan mempengaruhi hilir, pertambangan di hulu akan berdampak kekeringan dan longsor di hilir. Lantas bagaimana Aleta Baun memandang persaudaraan antara Mollo, Amanuban, Amanatun yang berda di hulu dan hilir.

Simak selengkapnya di Kata Mama Aleta.

Leave a Comment

Scroll to Top