Pembela HAM adalah mereka yang memperjuangkan keselamatan tidak hanya manusia tapi secara keseluruhan termasuk ruang hidup. Pembela lingkungan masih dilihat terpisah belum dilihat sebagai bagian dalam pembela HAM. Sebagian orang belum melihat bahwa membela lingkungan adalah membela ruang hidup atas hak-hak pengelolaan sumber daya alam dan ruang hidup sehat.
Podcast Edisi Perempuan Pembela HAM-Lingkungan kali ini mengajak kita bercakap dengan Mareta Sari dari JATAM Kalimantan Timur. Pengalaman menjadi anak seorang aktivis buruh di perusahaan kayu membuat Eta – panggilan akrabnya, tak asing dengan perjuangan HAM buruh. Namun pengalamannya sebagai perempuan dan warga negara yang tinggal di sekitar pertambangan batubara terbesar di Indonesia lah yang membuatnya menjadi perempuan pembela HAM-Lingkungan.
Sedari kecil dia melihat dan merasakan perusakan ruang hidup yang berdampak besar dalam hidupnya. Relasi yang kuat antara Eta, dengan lingkungan yang mendorong kesadaran kritis untuk tetap berjuang membela lingkungan yang sejatinya juga membela HAM. Berbagai tantangan dihadapi sebagai perempuan pembela HAM. Namun ia tidak sendiri, ada suport dari keluarga, teman dan pembela HAM lainya yang membuatnya terus berjuang. Pengalaman ketubuhan Eta adalah penting dan begitu bermakna.
Perempuan pejuang lingkungan seperti Wadon Wadas, Aleta Baun dan Eta adalah Pembela HAM. Relasi yang kuat antara perempuan dengan lingkungan yang mendorong kesadaran kritis untuk tetap mempertahankan ruang hidup dari proses pengrusakan dengan hadirnya ekstraktivisme, itulah latar belakang Eta sebagai pejuang lingkungan.
Beragam tantangan dihadapi, berbagai dukungan didapat oleh perempuan pejuang lingkungan. Bagaimana pengalaman ketubuhan Eta sebagai perempuan pembela HAM lingkungan.
Simak selengkapnya di Kata Mama Aleta.