
Aleta Baun, perempuan Mollo yang memimpin penolakan terhadap penambangan di wilayah masyarakat adat Mollo, pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Ia dan rakyat Mollo menghadapi intimidasi dan kekerasan oleh preman yang dibayar perusahaan. Aleta harus mengungsi dari rumahnya beberapa bulan, membawa bayinya yang masih berumur dua bulan keluar masuk kampung dan bersembunyi di hutan. Aleta mengorganisir ratusan penduduk desa untuk menduduki lokasi penambangan marmer dengan menenun. Perjuangan berat yang kemudian mengubah perjalanan hidupnya.
Dia mendapat beberapa penghargaan yaitu: Saparinah Sadli 2007, Goldman Environment Prize 2013, Anak Flobamora 2014, Partai Kebangkitan Bangsa 2014, Yap Thiem Hien 2016. Ia mendonasikan penghargaan dari The Goldman Environmental Prize sebagai dana abadi dengan mendirikan Mama Aleta Fund (MAF) pada 2017. Ia maju mengikuti Pilkada 2019 dan menjadi anggota DPRD NTT sepanjang 2014-2019.