Oji adalah scholar activis yang rajin menulis dan suka memasak. Ia menulis sejumlah buku, naskah jurnal dan artikel koran mengenai politik dan kebijakan agraria dan pengelolaan sumber daya alam, masalah krisis sosial, ekologi dan lingkungan hidup, pembangunan pedesaan, aktivisme organisasi non-pemerintah, dan gerakan-gerakan sosial, dan lainnya. Ia memiliki pengalaman bekerja di Ornop, kantor pemerintah, akademisi dan BUMN.
Setelah menyelesaikan program doktoral di Departemen Environemntal Science, Policy and Management, di University of California AS, Oji mengajar kebijakan pertanahan, Gerakan Sosial Pedesaan, di IPB University, Bogor, dan saat ini mengajar di Fakultas Psikologi, Universitas Padjadaran, Bandung. Ia menjadi pendiri, pembina, pengurus, atau anggota di berbagai organisasi non-pemerintah, termasuk KPA, INSIST, PEKKA, Sajogyo Institute, Perkumpulkan HuMa, Perkumpulan Studio Belajar Tabeta, BP2DK, dan Yayasan Bambu Lestari (YBL).
“Dalam memperjuangkan hak apapun, termasuk hak perempuan atas tanah, kaum perempuan yang berkepentingan haruslah dibuat bisa berpartisipasi dalam banyak arena pengambilan keputusan pada tingkat dan kualitas partisipasi yang sama dengan pemimpin laki-laki. Bila belum berdaya untuk berpartisipasi, musti disiapkan kondisi yang memungkinkannya menjadi berdaya, dan tersedia jalan untuk memberdayakan mereka agar mampu tampil percaya diri di banyak arena pengambilan keputusan, baik di arena rumah tangga, di organisasi-organsiasi komunitas, di perusahaan-perusahaan, di unit-unit pengelola wilayah, di lembaga-lembaga ekonomi, di acara-acara pertunjukan-pertunjukan, di sekolah-sekolah, hingga di badan-badan pemerintah.” Noer Fauzi Rachman, 2023.