Silaturrahmi ke Pati, ke tempat mbak Gunarti, Sedulur Sikep. Melihat padi mulai di panen pada sawah-sawah di sepanjang Sukolilo ke Maitan, perbatasan Pati dengan Kabupaten Blora. Kini banyak petani menggunakan combet, mesin panen yang membuat batang padi yang tersisa tak bisa tumbuh kembali. Biasanya, pada pertumbuhan padi kedua, perempuan yang mengasak (memanen sisa) bulir padi itu. Entah kemana mereka mencari tambahan pekerjaan paska panen itu. Meskipun panen menjadi lebih cepat dan biaya murah, tapi teknologi menggantikan tenaga kerja di pedesaan, beberapa menghilangkannya, seperti cerita ngasak. Itu menambah kompleksitas persoalan wilayah yang trancam oleh tambang semen tersebut. Itu cerita sedih. Kabar senangnya, saat melihat panen Jagung melimpah di rumah para pejuang Kendeng, Mbak Giati dkk. Bercerita di ruang tamu penuh biji jagung. Keesokannya ikut menanam tanaman buah di dekat batu Trah Bumi pada Rabu menanam, 11 Juni 2025, yang diselenggarakan JMPPK dan Wiji Kendeng. Matur nuwun sedulur Sikep