web analytics
Home » Blog » Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama: Hubungan Simbolik dan Spiritual Masyarakat Mollo
Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama: Hubungan Simbolik dan Spiritual

Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama: Hubungan Simbolik dan Spiritual Masyarakat Mollo

“Batu itu bukan sekadar benda mati. Di sanalah leluhur kami bersemayam, memberi kami kekuatan untuk terus hidup dan berjuang” ucap Lius, seorang tokoh adat Mollo dalam kanal youtube Mama Aleta Fund.


Masyarakat adat Mollo di Nusa Tenggara Timur memiliki cara pandang yang unik dan mendalam terhadap alam yang mengelilingi mereka. Bagi mereka, alam bukan hanya sekadar tempat tinggal atau sumber kehidupan, tetapi juga bagian integral dari identitas dan jati diri mereka. Konsep Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama mencerminkan betapa eratnya hubungan masyarakat Mollo dengan alam, di mana elemen-elemen ini dianggap sebagai tubuh yang harus dijaga, dihormati, dan dilindungi.


Dalam pandangan masyarakat Mollo, Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama bukanlah sekadar objek fisik. Ketiga elemen ini memiliki makna simbolik yang sangat kuat sebagai manifestasi dari hubungan manusia dengan alam, di mana setiap elemen alam memiliki jiwa dan nama. Nama tersebut bukan hanya penanda identitas, tetapi juga mewakili hubungan spiritual yang mendalam antara manusia dan alam. Konsep ini menyiratkan bahwa setiap kerusakan terhadap alam berarti pula kerusakan terhadap diri mereka sendiri.

Batu-batu di wilayah Mollo dianggap sebagai nenek moyang yang memberikan kekuatan dan perlindungan. Batu Nama bukan hanya simbol kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan spiritual yang menopang masyarakat. Mereka percaya bahwa batu adalah bagian dari tubuh mereka sendiri, yang menyimpan sejarah, pengetahuan, dan identitas komunitas. Merusak batu berarti merusak bagian dari diri mereka.

“Batu itu bukan sekadar benda mati. Di sanalah leluhur kami bersemayam, memberi kami kekuatan untuk terus hidup dan berjuang,” ujar Lius seorang tokoh adat Mollo, mengungkapkan betapa pentingnya peran Batu Nama dalam kehidupan spiritual mereka.


Pohon Nama juga memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat Mollo. Pohon melambangkan kehidupan, pertumbuhan, dan regenerasi. Setiap pohon memiliki nama, yang menandakan pentingnya peran pohon tersebut dalam menjaga keseimbangan alam dan menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Pohon tidak hanya dilihat sebagai sumber kayu atau buah, tetapi juga sebagai pelindung dan penopang kehidupan. Masyarakat Mollo sangat menghormati pohon karena dianggap sebagai perpanjangan dari tubuh mereka sendiri, yang menyediakan oksigen, makanan, dan habitat bagi makhluk hidup lainnya.


Air Nama melambangkan kehidupan dan kesuburan. Bagi masyarakat Mollo, air adalah sumber utama kehidupan yang menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan alam. Mereka menghormati air sebagai bagian dari tubuh bumi yang tidak boleh dirusak atau disia-siakan. Sungai, mata air, dan danau dianggap sakral, di mana setiap tetesan air memiliki nama dan makna yang harus dijaga.

“Air adalah kehidupan. Tanpa air, tidak ada yang bisa hidup. Di sinilah kami menjaga air, karena di sini pula air menjaga kami,” ungkapnya, yang menggambarkan betapa pentingnya air dalam keberlanjutan hidup mereka dan ekosistem sekitarnya.


Hubungan Manusia dan Alam: Kearifan Lokal di Tengah Ancaman Lingkungan

Konsep Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama memperlihatkan betapa dalamnya kearifan lokal masyarakat Mollo dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka memahami bahwa kerusakan pada salah satu elemen alam akan berdampak langsung pada kehidupan mereka. Alam dipandang sebagai tubuh bersama yang harus dilindungi, dan hubungan ini ditopang oleh nilai-nilai spiritual yang diturunkan dari generasi ke generasi.


Namun, kearifan lokal ini menghadapi tantangan besar di tengah ancaman kerusakan lingkungan, seperti penambangan, deforestasi, dan perubahan iklim. Masyarakat Mollo terus memperjuangkan hak mereka atas tanah dan sumber daya alam, berupaya menjaga keseimbangan alam yang telah menjadi bagian dari identitas mereka. Salah satu contoh nyata adalah perlawanan masyarakat Mollo terhadap kegiatan tambang marmer di wilayah mereka, di mana mereka berjuang untuk melindungi Batu Nausus yang dianggap sebagai pusat spiritual dan kehidupan mereka.


Batu Nama, Pohon Nama, dan Air Nama adalah konsep-konsep penting dalam kehidupan masyarakat adat Mollo yang mencerminkan hubungan erat mereka dengan alam. Ketiga elemen ini bukan sekadar simbol, tetapi bagian dari tubuh dan jiwa masyarakat Mollo. Mereka mewakili keseimbangan ekosistem yang harus dijaga agar kehidupan manusia dan alam tetap selaras.


Dalam menghadapi ancaman kerusakan lingkungan, masyarakat Mollo berpegang teguh pada kearifan lokal ini, menjadikan alam sebagai pusat kehidupan yang tidak bisa dipisahkan dari identitas mereka. Perlindungan terhadap Batu, Pohon, dan Air tidak hanya untuk kelangsungan alam, tetapi juga untuk keberlanjutan kehidupan masyarakat Mollo itu sendiri

Scroll to Top