Dalam adat Mollo kepemimpinan ada di laki-laki, perempuan tidak bisa memimpin apalagi berbicara tentang sumber daya alam. Di satu sisi perempuan yang mengurus pangan dan ekonomi keluarga, sehingga jika alam rusak perempuanlah yang paling terdampak karena alam adalah penyokong dan sumber penghidupan bagi masyarakat Mollo,kata Aleta Baun membuka podcast kali ini.
Aleta Baun juga bercerita ketika ia keluar untuk memimpin perlawanan. Ada banyak yang menentang karena dianggap menentang hukum adat. Ia terus melakukan perlawanan dan tidak mendengar anggapan itu, demi berjuang mempertahankan hidup. Untuk menjaga semangat perjuangannya Aleta beranggapan jika mereka tidak mengerti apa yang sedang diperjuangkan.
Aleta mengajak perempuan-perempuan lain untuk keluar rumah, berbicara dan mendapat pengetahuan agar mereka bisa berpikir menentukan yang baik untuk dirinya. Menurut Aleta struktur budaya Mollo meletakan perempuan sebagai kelas nomor 2 sehingga perempuan enggan bicara.
Dasar perjuangan Aleta Baun karena kecintaannya pada alam mendorongnya untuk maju dan memimpin perjuangan. Kesadaran bahwa alam adalah ruang hidup dan sumber kehidupan, dan ia sadar ketika alam rusak perempuanlah yang paling terdampak karena beban gender yang melekat pada dirinya.
Pesan Aleta untuk generasi muda untuk terus belajar mengenal kampung dan lingkungan mereka tinggal, karena itu adalah penghidupan sehingga harus dijaga dan dilindungi. Perempuan yang ingin memimpin harus melihat dan menghubungkan dirinya dengan kampung dan lingkungan.
Simak selengkapnya tentang pandangan Aleta Baun pada perempuan pemimpin di Kata Mama Aleta.