web analytics
Home » Blog » OAT, dari Individu ke Organisasi Adat
OAT, dari Individu ke Organisasi Adat

OAT, dari Individu ke Organisasi Adat

OAT, kepanjangan dari Organisasi Atai Mamot yang berarti penengah. OAT dibentuk sebagai penengah ketika ada kerusakan atau keributan, dia datang untuk membenahi bisa juga menjadi penengah. OAT itu seperti penetral dan mengarahkan untuk kebaikan bersama.


OAT lahir ketika batu Nausus mulai ditambang. OAT dibentuk untuk menyatukan tokoh-tokoh adat. sebagai wadah untuk mengorganisir, berdiskusi dalam mengambil keputusan untuk kebaikan bersama yang tidak merusak. OAT memiliki sejarah yang panjang. Ia bekerja untuk melindungi tanah, air dan perlindungan pangan serta segala sesuatu yang melindungi ruang hidup masyarakat.


Untuk menyelamatkan ruan hidup, oat mulai menanam beberapa tanaman, seperti menanam bambu untuk menjaga air dan mencegah longsor. OAT juga mulai menginisiasi untuk menanam pohon kelapa sebagai bahan untuk minyak goreng karena minyak sawit mulai mahal. OAT juga menanam beberapa buah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk memperkuat Adat, OAT melalui membudayakan kembali tenun. Selain sebagai media untuk memperkuat budaya, tenun juga digunakan sebagai media pelajaran sejarah OAT menyadari budaya dan sejarah mulai memudar, ini terlihat dari rentetan dalam adat pernikahan yang sudah tak runtut dan lengkap.


Berbagai keberhasilan telah diraih OAT salah satunya adalah keberhasilan merebut kembali lahan dari kehutanan. Lahan itu kini dibebaskan dan kemudian digunakan lahan pertanian sebagai stok makanan masyarakat Bonleu sehingga mereka tak perlu bekerja ke luar daerah.


Bagaimana kisah OAT, apa saja keberhasilan yang diraih, apa saja tantangannya, selengkapnya di Kata Mama Aleta.

Leave a Comment

Scroll to Top